News
Selasa, 8 Desember 2015 - 08:45 WIB

APBN 2016 : Seskab Isyaratkan Penghematan APBN 2016

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seskab Pramono Anung menjawab wartawan di halaman kantor Bupati OKI, Sumsel, Kamis (29/10/2015). (Setkab.go.id)

APBN 2016 diisyaratkan akan mengalami penghematan.

Solopos.com, JAKARTA – Setelah memimpin rapat terbatas, Senin (7/12/2015), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan memimpin Sidang Kabinet Paripurna yang akan diselenggarakan di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/12/2015) pagi.

Advertisement

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan, Sidang Kabinet Paripurna besok akan membahas hal-hal mendasar terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016.

“Besok ada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor yang akan dimulai pukul 9 pagi, dan acara tersebut akan dimulai dengan rencana untuk mengubah hal mendasar tentang APBN kita (2016),” jelas Seskab kepada wartawan di kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/12/2015) petang.

Seskab tidak menjelaskan perubahan mendasar yang dimaksudkannya. Tetapi ia mengisyaratkan kemungkinan adanya penghematan anggaran. Menurut Seskab, Presiden Jokowi akan menggunakan apa yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang bisa menghemat Rp1 triliun untuk dikembalikan kepada negara sebagai contoh.

Advertisement

“Itu akan diterapkan di semua kementerian,” tegas Seskab mengenai rencana implementasi perubahan anggaran tersebut.

Sebagaimana diketahui, menurut Setkab.go.id, Senin (6/12/2015), APBN 2016 disusun dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3%, inflasi 4,7%, nilai tukar Rp 13.900/dollar AS, dan harga minyak 50 dollar AS/barrel.

Adapun total pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp1.822,5 triliun, yang terdiri atas penerimaan perpajakan Rp1.546,7 triliun, penerimaan negara bukan pajak Rp273,8 triliun, dan hibah Rp2 triliun.

Advertisement

Sedangkan belanja negara dianggarkan mencapai Rp2.095,7 triliun, terdiri atas: a. Belanja Pemerintah Pusat Rp1.325,6 triliun; b. Tranfer ke daerah dan dana desa Rp770,2 triliun. Dengan demikian angka defisit diperkirakan mencapai 2,15%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif