News
Rabu, 7 September 2022 - 16:21 WIB

Apa Itu Nalo Nasional Lotre, Pernah Dilegalkan untuk Dana Pembangunan Jakarta

Aghniya Fitrisna Damartiasari  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Judi (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Indonesia pernah memiliki judi legal yang disebut Nalo atau Nasional Lotre. Nah apa itu Nalo Nasional Lotre?

Ada beberapa jenis judi di Indonesia. Salah satunya, dilansir dari unimed.ac.id, Sabtu (27/8/2022), Indonesia mengenal perjudian dengan sistem lotre sejak tahun 1960-an. Kala itu judi lotre dikenal sebagai lotre buntut.

Advertisement

Lotre buntut kala itu dianggap tidak resmi dan meresahkan. Kendati demikian, aktivitas judi dengan lotre buntut banyak digandrungi masyarakat kala itu. Lalu, di wilayah Bandung terdapat lotre yang disebut toto raga. Judi ini ditujukan mengumpulkan dana saat mengikuti pacuan kuda.

Namun tahukah Anda? Indonesia juga pernah memiliki judi legal yang disebut Nalo atau Nasional Lotre. Apa itu Nalo Nasional Lotre?

Advertisement

Namun tahukah Anda? Indonesia juga pernah memiliki judi legal yang disebut Nalo atau Nasional Lotre. Apa itu Nalo Nasional Lotre?

Nalo muncul di Jakarta pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin. Ditengok dari uinsu.ac.id, pemerintah DKI Jakarta secara resmi mengizinkan penyelenggaraan lotto atau lotere totalizator dan nalo atau national lottery sekitar tahun 1966-1978.

Baca Juga : PBSI DIY Optimistis 2 Turnamen Internasional 2022 Tak Berbau Judi

Advertisement

Jika ditengok dari laman unesa.ac.id, Nalo hadir untuk menggantikan undian Jajasan Dana Bantuan. Fungsi keduanya sama, yakni menghimpun dana untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat.

Konon, membeli nomor Nalo sama halnya dengan bahu-membahu dalam proses pembangunan suatu wilayah. Nalo seri A dikeluarkan oleh Yayasan Rehabilitasi Sosial berdasarkan surat izin Menteri Sosial No.B.A 5-5 21/19 tanggal 31 Mei 1968.

Suksesnya Nalo seri A membuat pemerintah bersemangat mengeluarkan seri lain, yakni B. Nalo seri B dikeluarkan atas surat izin No.B.A. 5.2.3/4 tanggal 19 Februari 1969.

Advertisement

Hasil pendapatan terbesar dari Nalo dipergunakan membiayai hadiah untuk pelaku judi yang berhasil dalam menebak angka. Sisanya digunakan sebagai modal pembangunan daerah yang turut serta dalam pelaksanaan Nalo, seperti fasilitas kesehatan maupun pusat pelayanan masyarakat.

Baca Juga : Lotre Toto, Porkas, KSOB, SDSB, Ketika Judi Dilegalkan Negara 

Keberhasilan Ali Sadikin ternyata mampu menjadi trigger bagi Gubernur Jawa Timur kala itu, yakni Mohammad Noer yang kemudian menyelenggarakan Lotto Jawa Timur (Lotim).

Advertisement

Baik lotto dan nalo sering disebut juga dengan lotre buntut. Hal tersebut dilihat dari sistem permainannya. Hadiah yang ditawarkan dari lotre buntut nalo diambil dari 2 angka terakhir yang ada pada rangkaian nomor nalo.

Hadiah yang ditawarkan pada lotre buntut lotto diambil dari 2 angka terakhir dari 6 angka yang sebelumnya telah dikeluarkan. Pengambilan 2 angka di belakang itulah yang menjadikan keduanya disebut dengan buntut.

Jangan dikira bahwa judi hanya boleh dilakukan oleh kalangan berduit saja. Nalo atau nasional lotre ini justru banyak diminati masyarakat menengah ke bawah. Hal tersebut karena penjualan nalo terbilang bebas dan banyak dijumpai di mana saja.

Hal itu yang menjadi polemik, khususnya di kalangan masyarakat muslim Indonesia pada masa itu. Diceritakan dalam digital library UNS, bahwa pada saat itu Ali Sadikin menyadari keberadaan Nalo tidak sesuai syariat.

Baca Juga : Liku-Liku Perjudian Legal, Patah Tumbuh Hilang Berganti

Namun tak dapat dipungkiri bahwa keuntungan yang didapat tersebut membawa manfaat yang besar bagi pembangunan daerah kala itu. Jadi, Anda sudah tahu apa itu nalo nasional lotre yang pernah legal di Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif