News
Rabu, 7 September 2022 - 18:06 WIB

Apa Itu Judi Porkas, Berhasil Himpun Dana Masyarakat Rp221 Miliar Tahun 1980-an

Aghniya Fitrisna Damartiasari  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Solopos.com, SOLO — Porkas menjadi salah satu bagian dari sejarah panjang perjudian di Indonesia. Tahukah Anda apa itu porkas?

Judi tidak hanya diwariskan secara turun-temurun sejak zaman penjajahan. Ternyata, bangsa ini pernah menjadikan negara lain sebagai kiblat pada permainan judi.

Advertisement

Salah satunya ialah Porkas. Apa itu judi porkas?

Bentuk judi porkas pernah dilegalkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Sebagaimana ditengok dari Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya, Jumat (26/8/2022), porkas diambil dari kata forecast yang pada tahun 1986 menjadi sarana menghimpun dana olahraga.

Advertisement

Bentuk judi porkas pernah dilegalkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Sebagaimana ditengok dari Jurnal Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya, Jumat (26/8/2022), porkas diambil dari kata forecast yang pada tahun 1986 menjadi sarana menghimpun dana olahraga.

Dalam hal ini, Indonesia berkiblat pada Inggris. Porkas merupakan singkatan dari Pekan Olah Raga dan Ketangkasan. Izin porkas di Indonesia dikeluarkan oleh Departemen Sosial yang diperkuat dengan SK Menteri Sosial Nomor BSS-10-12/85 tanggal 10 Desember 1985.

Baca Juga : Liku-Liku Perjudian Legal, Patah Tumbuh Hilang Berganti

Advertisement

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang menjabat pada masa itu Abdul Gafur menyebutkan bahwa porkas merupakan permainan yang telah melewati penelitian oleh pemerintah. Sistem permainannya dengan menebak peluang pemenang yang ada pada sebuah pertandingan.

Kala itu metode permainan porkas disusun sedemikian rupa agar tidak mudah ditebak dengan harapan agar porkas tak lekas gulung tikar. Mengapa demikian? Hal itu karena dana yang dihimpun dalam porkas konon digunakan untuk pembinaan olahraga.

Raja Judi Solo

Kehadiran porkas memberikan dampak di tengah masyarakat. Bukannya semakin produktif, masyarakat justru kian dibuat sibuk menerka-nerka kode porkas dan berharap keberuntungan.

Advertisement

Efeknya semakin menjadi-jadi usai porkas beralih menjadi Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (KSOB) pada tahun 1987. Berbagai cara dihalalkan, kriminalitas merajalela demi bisa memenangkan undian dengan hadiah utama yang ditawarkan saat itu Rp8 juta.

Baca Juga : Lotre Toto, Porkas, KSOB, SDSB, Ketika Judi Dilegalkan Negara 

Wow, nominal tersebut di masa itu tentu sangat fantastis. Bedanya dengan porkas, sistem permainan KSOB tak hanya sekadar menebak menang dan kalah pertandingan, melainkan perlu menyertakan skor babak pertama dan babak kedua.

Advertisement

Dalam kurun waktu setahun, pemerintah mampu menghimpun dana masyarakat mencapai Rp221.2 miliar melalui KSOB. Pada satu sisi dana ini bermanfaat karena dapat digunakan sebagai modal bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Namun, dampak buruk yang ditawarkan lebih banyak.

Usut punya usut salah satu pengusaha sukses asal Kota Solo pernah mendapatkan kepercayaan mengelola judi porkas melalui Yayasan Dana Bakti Kesejahteraan Sosial (YDBKS). Masyarakat Solo mungkin sudah tak sing lagi jika mendengar nama Robby Sumampouw.

Dikutip dari laman bisnis.com, Robby pernah diberi kepercayaan mengelola judi porkas melalui YDBKS pada zaman orde baru. Pada masa itu, porkas dikenal dengan istilah arisan nasional

Bahkan, Robby disebut-sebut memiliki julukan raja judi karena sukses mengelola judi porkas dan SDSB. Sebagaimana diketahui judi porkas hingga transisi menjadi SDSB berakhir pada tahun 1993. Kondisi itu sejalan dengan ramai pertentangan di tengah masyarakat yang berujung protes besar-besaran.

Baca Juga : Apa Itu Nalo Nasional Lotre, Pernah Dilegalkan untuk Dana Pembangunan Jakarta

Jadi, begitulah sejarah porkas di Indonesia. Anda jadi sedikit tahu tentang apa itu porkas, kan?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif