News
Senin, 21 November 2022 - 10:35 WIB

Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin Berebut Kursi PM Malaysia

Aprianto Cahyo Nugroho  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anak bermain di dekat bendera-bendera partai yang dikibarkan. Bendera Partai UMNO yang berupa bendera berwarna merah putih dengasn gambar keris dan bendera koalisi Barisan Nasional yang berwarna biru dengan gambar neraca atau timbangan terlihat di sini. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Solopos.com, JAKARTA–Dua calon Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin, berebut kursi perdana menteri (PM) dengan mendapatkan cukup suara guna membentuk pemerintahan menjelang tenggat yang diberikan Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmah Shah.

Para pemimpin partai di Malaysia diberikan waktu hingga Senin (21/11/2022) pukul 14.00 waktu setempat, untuk memberi tahu raja mengenai perdana menteri pilihan mereka dan aliansi yang telah mereka bentuk.

Advertisement

Adapun, keputusan raja tentang pemerintahan baru dan penunjukan perdana menteri akan bersifat final, sesuai dengan konstitusi.

Hal itu disampaikan oleh Istana Kerajaan Malaysia dalam pernyataan resminya, Minggu (20/11/2022).

Advertisement

Hal itu disampaikan oleh Istana Kerajaan Malaysia dalam pernyataan resminya, Minggu (20/11/2022).

Anwar Ibrahim yang memimpin koalisi Pakatan Harapan mengklaim bahwa dia berhasil mengamankan dukungan dari 112 anggota parlemen untuk mencapai suara mayoritas dan meraih jabatan perdana menteri.

Anwar mendesak para pendukungnya untuk bersabar dengan mengatakan dia memiliki jumlah suara yang cukup untuk membentuk pemerintahan.

Advertisement

“Saya senang karena kami hampir menyelesaikan ini. Dengan jumlah dukungan ini, saya yakin saya akan diberi kesempatan untuk memimpin negara,” kata Anwar seperti dikutip Bisnis.com dari Bloomberg, Senin (21/11/2022).

Sementara itu, Muhyiddin mengatakan dua partai kecil yang berbasis di wilayah Kalimantan, Sarawak dan Sabah, mengatakan mereka siap mendukungnya sebagai perdana menteri.

Sebuah koalisi kecil dari negara bagian Sarawak di Kalimantan mengatakan akan bergabung dengan pemerintah koalisi Muhyiddin, yang terdiri atas Perikatan Nasional dan Barisan Nasional (BN).

Advertisement

Namun, BN membantah tengah berdiskusi untuk membentuk koalisi tersebut.

Monarki Malaysia telah memainkan peran besar dalam menentukan perdana menteri sejak pengunduran diri mendadak Mahathir Mohamad pada 2020.

Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menunjuk dua perdana menteri berturut-turut berdasarkan deklarasi disumpah dari anggota parlemen.

Advertisement

Namun, kepemimpinan keduanya berlangsung kurang dari setahun karena merebaknya konflik politik.

“Yang Mulia berpesan kepada masyarakat dan pimpinan partai untuk mematuhi dan menghormati proses demokrasi dan menerima hasil pemilihan umum ke-15 dengan tenang,” ujar Pengawas keuangan rumah tangga kerajaan,Ahmad Fadil Shamsuddin.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Pemilu Malaysia: Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin Berebut Kursi Perdana Menteri

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif