News
Rabu, 12 Oktober 2011 - 08:57 WIB

Anis Matta bantah ditegur Menkominfo Tifatul

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Anis Matta dan Tifatul Sembiring (Antara/ Gani)

Jkarta (Solopos.com)– Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring, mengaku dipanggil Presiden SBY ke Cikeas bukan bicara soal reshufle. Tifatul mengatakan, dirinya dipanggil untuk meredakan ketegangan antara PKS-Demokrat.

Advertisement

Menurut mantan Presiden PKS itu, pernyataan-pernyataan sejumlah fungsionaris partainya membuat suasana menjadi runyam.

Adalah Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta, salah satu yang melontarkan pernyataan pedas terkait reshuffle. Pernyataannya yang kemudian menjadi kontroversi adalah motif reshuffle bukan perbaikan kinerja kabinet, tapi penggalangan logistik pemilu.

Lantas, benarkah Tifatul telah menyampaikan keresahan SBY itu pada Anis Matta? Rupanya, Anis mengaku tidak mendapat teguran apapun. Sehingga, dia tetap bersikap seperti sebelumnya.

Advertisement

“Saya belum dapat pemberitahuan itu, sama sekali. nggak ada, nggak ada. nggak ada yang sampai ke saya sampai sekarang,” ujar Anis Matta, di Jakarta, Rabu (12/10/2011).

Bukan hanya Tifatul, dua menteri PKS lain yang dipanggil SBY juga belum melaporkan apa pembicaraan di Cikeas itu. “Kita belum bicara dengan menteri yang dipanggil, karena kita sedang di luar semua,” ujarnya.

Sebab itu, lanjut Anis, tidak relevan pertanyaan apakah PKS siap keluar koalisi lantas beroposisi. Menurutnya, sampai saat ini tidak ada pembicaraan resmi antara SBY dan pengambil keputusan di partainya seputar perombakan kabinet.

Advertisement

“Pertanyaan itu (siap oposisi) tidak relevan, yang mau disikapi apa, kalau belum ada pembicaraan resmi apa yang mau disikapi. kan banyak wacana beredar untuk umum, nah yang resmi ke kita itu tidak ada,” ujarnya.

Anis menegaskan, partainya tidak pernah mengancam keluar koalisi. “Nggak ada kita, nggak ada mengancam keluar koalisi nggak ada, yang kita sampaikan penilaian reshuffle secara umum,” ujarnya. VIVAnews

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif