SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjawab pertanyaan wartawan usai pelantikan dirinya, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). (Setkab.go.id)
Anies Baswedan menyebut nasib karyawan Alexis bukan urusannya karena merupakan tanggung jawab perusahaan.
Solopos.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan nasib para karyawan yang kini dirumahkan akibat tak tak diperpanjangnya Hotel dan Griya Pijat Alexis menjadi tanggung jawab pihak perusahaan. Menurutnya, itu bukan urusannya.
“Bukan urusan saya. Tanya saja ke mereka, masa Anda tanya saya?” ujar Anies, Kamis (2/11/2017).
Dia menegaskan keputusan Pemprov DKI untuk tak memperpanjang izin tanda daftar usaha pariwisata atau TDUP Alexis sudah sesuai aturan. Jika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) hal tersebut menjadi tanggung jawab perusahaan yang bersangkutan, bukan Pemprov DKI Jakarta.
“Kalau Anda tanya soal staf Pemprov DKI saya jawab. Kalau soal mereka [pekerja Alexis] silakan investigasi atau tanya sendiri,” jelasnya.
Sebelumnya, manajemen Hotel dan Griya Pijat Alexis mengklaim harus merumahkan setidaknya 1.000 karyawan. Karyawan tersebut termasuk pekerja asing dari beberapa negara yang izinnya habis pada akhir Oktober. Baca juga: Alexis Setor Rp30 Miliar Pertahun, Anies Baswedan Anggap Keciiil.
Padahal, sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pekerja dari Hotel dan Griya Pijat Alexis akan dikoordinasikan dalam Program One Kecamatan One Center Entrepreneurship (OK OCE).
“Mereka yang bekerja di hotelnya akan disalurkan melalui kadisnaker ke industri hotel serupa yang beraktivitas di restoran, banyak rekan-rekan di restoran dari OK OCE yang membutuhkan layanan,” kata Sandiaga, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2017).
Sementara itu, warga pemilik Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta yang bekerja di Alexis bisa juga masuk ke program untuk kecantikan, spa terbuka, salon kecantikan, dan rias pengantin.