Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Pemudik bersepeda motor melintasi jalan raya di Kartasura, SUkoharjo saat musim mudik Lebaran tahun lalu. Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menargetkan bisa menambah daya tampung angkutan sepeda motor untuk musim mudik Lebaran tahun ini. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)
Pemudik bersepeda motor melintasi jalan raya di Kartasura, SUkoharjo saat musim mudik Lebaran tahun lalu. Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menargetkan bisa menambah daya tampung angkutan sepeda motor untuk musim mudik Lebaran tahun ini. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)
Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan menjelaskan pihaknya telah mengusulkan dana subsidi (public service obligation) pada Kementerian Keuangan. “Kita usulkan agar dana PSO sekecil apapun ada untuk mengangkut kendaraan roda dua selama H-5 dan H + 5 ketika Lebaran 2013,” ujarnya kepada Bisnis.com.
Tundjung menambahkan pihaknya menargetkan mendapat dana public service obligation sebesar Rp90 miliar. Dia juga mengungkapkan pihaknya juga akan meningkatkan frekuensi dan jumlah kereta api untuk angkutan Lebaran 2013. Ditjen Perkeretapian ,tuturnya, akan memfokuskan angkutan penumpang dan kendaraan roda dua dari Jakarta menuju daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta serta daerah lainnya.
Dia juga menambahkan pihaknya menargetkan dapat mengoperasikan jalur ganda pantai utara Jawa dari Jakarta hingga Semarang pada perayaan Lebaran 2013. Pemerintah sejak 2012, imbuhnya, secara bertahap menyiapkan empat set kereta api senilai Rp160 miliar untuk digunakan pada jalur ganda pantai utara Jawa. Menurutnya satu set kereta api itu terdiri dari delapan hingga sepuluh rangkaian gerbong kereta api.
