SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
AKSI UMS--Mahasiswa menandatangani spanduk penolakan pembekuan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Psychopala dalam aksinya di Fakultas Psikologi UMS Solo, Kamis (10/11/2011). Mereka menuntut penolakan atas pembekuan UKM Psychopala yang dianggap sepihak tanpa adanya surat peringatan terlebih dahulu. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)
Sukoharjo (Solopos.com)–Aksi protes dan menggalang dukungan terus digelar anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Psychopala Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (10/11/2011), pascapembekuan markas Psychopala oleh Dekanat beberapa hari lalu.
Mereka juga membantah anggota UKM membawa minuman keras saat di kampus.
Aksi protes kedua yang digelar yakni dengan kegiatan teatrikal. Mereka membawa keranda mayat yang menandakan kematian demokrasi di kampus.
Menurut Anggota Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) Psychopala Psikologi UMS, Muhammad Nasir, aksi akan terus digelar hingga waktu yang tak ditentukan sampai pihak dekanat akan mencairkan izin aktivitas UKM.
Dia mengaku kecewa lantaran sebelumnya tidak ada pemberitahuan lisan maupun tulisan mengenai larangan berkegiatan.
“Kami akan terus menggalang dukungan dan protes sampai mendapatkan izin kembali,” jelasnya disela-sela kegiatan.
Menanggapi hal tersebut , Wakil Dekan III Fakultas Psikologi UMS, Setiyo Purwanto mengungkapkan ditemukannya botol minuman keras berlabel vodka pada pagi hari memang tidak mengarah pada satu UKM tertentu, indikasi ini menguat saat dijumpai beberapa mahasiswa yang tepergok menginap di UKM. Memang tidak ada bukti yang kuat hal ini hanya
indikasi.
Lebih lanjut Wakil Rektor III, UMS, Absori mengungkapkan pembekuan UKM itu hal yang biasa jika pihak fakultas menemukan hal-hal yang diaggap menggangu keberlangsungan kegiatan itu sendiri.
(das)
