News
Jumat, 28 November 2014 - 14:02 WIB

ANGGOTA TNI DITEMBAK BRIMOB : Jokowi: TNI dan Polri Harus Sering Bertemu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Konferensi Pers Pertama Presiden Jokowi, Rabu (22/10/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh anggota TNI dan Polri lebih sering bertemu agar gesekan di Batam tidak terulang. Presiden mengatakan anggota TNI dan Polri harus memiliki rasa kebersamaan dan persatuan dari tingkat pejabat paling tinggi hingga level prajurit. Baca: TNI-Brimob Bentrok Lagi.

Jokowi meminta TNI dan Polri lebih sering menggelar acara bersama yang tidak hanya melibatkan komandan satuan dari kedua institusi, tetapi juga prajurit.

Advertisement

“Saya sampaikan agar TNI dan Polri sering ketemu, tidak hanya komandan-komandannya, tapi juga prajurit. Anak buah juga harus saling ketemu,” kata Presiden Jokowi, Jumat (28/11/2014).

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memperkuat instruksi Presiden. Dia mengatakan acara bersama antara satuan-satuan di suatu wilayah sangat penting untuk membangun kedekatan.

“Saya setiap minggu olah raga dan bernyanyi bersama Kodam, Korem, Marinir. Jadi kuncinya kedekatan, antara pimpinan ke bawah. Pimpinan jangan ketawa-ketawa tapi yang bawah enggak bisa ketawa, ajak bersama,” kata Menhan.

Advertisement

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, bentrok antara TNI dan Polri yang kembali terjadi Rabu (19/11/2014) di Batam, Kepulauan Riau. Perselisihan yang terjadi di depan Markas Brimob Kepri tersebut bermula dari dua anggota Yonif-134 berpangkat Pratu dan Praka bertemu dua anggota Brimob di kios eceran di Jl. Trans Barelang.

Kedua kubu melayangkan pandangan dan berujung pada adu mulut. Bahkan, insiden itu menimbulkan korban jiwa. Praka J.K. Marpaung anggota Yonif 134 Tuah Sakti meninggal ketika baku tembak pada Rabu (19/11/2014) malam itu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif