News
Rabu, 3 Juni 2015 - 23:40 WIB

ANGGOTA TNI AU TEWAS DIKEROYOK : Masih di ICU, Pelda Teguh Diduga Dianiaya Pakai Benda Tumpul

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (JIBI/Dok/Solopos)

Bentrok TNI dan Kopassus menyisakan keprihatinan. Pelda Teguh, salah satu korban pengeroyokan hingga kini masih dirawat intensif di ICU akibat luka parah dibagian kepala diduga akibat dipukul dengan benda tumpul 

Advertisement

 

Harianjogja.com, SLEMAN – Rumah Sakit Pusat TNI AU (RSPAU) Hardjolukito Jogja mengerahkan belasan tim medis untuk menyelamatkan nyawa Pelda Teguh yang masih dirawat di ruang ICU. Pelda Teguh maupun almarhum Serma Zulkifli diduga dianiaya oleh pelaku pengeroyokan menggunakan benda tumpul.

Sebelumnya, empat anggota TNI AU dikeroyok oleh puluhan oknum Kopassus. Satu orang meninggal dunia, satu masih kritis dan dua orang rawat jalan.

Advertisement

Kepala RSPAU Hardjolukito Marsma TNI Benny Tumbelaka menjelaskan, baik almarhum Serma Zulkifli maupun Pelda Teguh menderita dampak penganiayaan yang hampir sama. Keduanya mengalami luka di bagian kepala. Saat ini pihaknya tengah berupaya secara maksimal guna menyelamatkan Teguh yang masih terbaring di ruang ICU RSPAU.

Saat ditanya penyebab luka, Benny menduga korban dianiaya menggunakan benda tumpul. Dugaan itu dilontarkan karena saat diperiksa medis tidak ditemukan adanya robekan di beberapa bagian tubuh korban. Hanya saja Benny tidak bisa menyimpulkan jenis benda tumpul tersebut. “Tangan [kosong] juga kan benda tumpul. Tapi saya tidak bisa bilang itu [dengan tangan kosong] ya,” ujar Benny saat ditemui di RSPAU Hardjolukito, Rabu (3/6/2015).

Kondisi Pelda Teguh belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut Benny, hasil observasi terakhir, Teguh masih mengalami trauma kepala. Butuh penanganan serius di ICU karena kondisinya tidak stabil. Bagian kepala terutama di otak akibat luka yang diderita disebutnya dengan istilah konkusio serebri atau gegar otak cukup parah. Hal itu menyebabkan bintara Skatek Lanud Iswahjudi Madiun itu hingga Rabu (3/6/2015) masih kritis.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif