News
Sabtu, 9 Oktober 2021 - 18:24 WIB

Anggota DPR: RUU HPP Jangan Hanya Menguntungkan Segilintir Orang

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayar pajak online (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA — Data Pandora Papers yang dirilis International Consortium of Investigative Journalis mengungkap skema penghindaran pajak yang dilakukan orang kaya global dan diduga merugikan negara-negara asal.

“Ini seolah membuka kotak pandora perilaku konglomerat dan pejabat yang melakukan penghindaran pajak, ada dampak dari penggelapan pajak ke negara-negara surga pajak tersebut hingga berkontribusi terhadap rendahnya rasio perpajakan,” kata Anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati  dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (9/10/2021) seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

Mengenai rasio perpajakan di Indonesia sendiri, Anis mengingatkan bahwa rasio pajak Indonesia tercatat lebih rendah dibanding dengan negara kawasan Asia Pasifik yang mencapai 21 persen, sementara Indonesia berdasarkan LHKPN rasio pajak kita hanya 9,8 persen di 2020 dan 10,2 di 2019.

Baca Juga: Dukung Event di Mandalika, Bandara Lombok Bisa Tampung 7 Juta Orang

Advertisement

Baca Juga: Dukung Event di Mandalika, Bandara Lombok Bisa Tampung 7 Juta Orang

Untuk itu, ujar dia, sangat penting untuk fokus memperbaiki rasio perpajakan mengingat kondisi fiskal yang semakin berat, apalagi dengan utang negara yang semakin membengkak.

Politisi PKS ini mengingatkan dalam RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), skema untuk mencegah penghindaran perpajakan dengan instrumen Alternative Minimum Tax (AMT) dan General Anti Avoidance Rule (GAAR) justru dianulir dalam RUU tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Ini Perincian Aturan Baru PPH hingga Tax Amnesty Jilid II di UU HPP

Ekonomi Bergerak

Anis menekankan agar RUU HPP jangan sampai menguntungkan sebagian pihak tertentu saja dengan mengabaikan rasa keadilan bagi wajib pajak taat dan patuh.

Ia juga mengkritik upaya meningkatkan pendapatan perpajakan dengan menaikkan PPN karena sebetulnya kuncinya adalah bila ekonomi bergerak maka otomatis penerimaan pajak akan meningkat pula.

Advertisement

“Tetapi dengan kenaikan PPN ini justru akan berdampak pada keseimbangan permintaan barang dan jasa, jelas PKS menolak kenaikan PPN yang membebani rakyat,” papar Anis.

Baca Juga: Penghitungan PPh untuk Gaji Rp5 Juta hingga Rp15 Juta per Bulan

Ia berpendapat jika pemerintah ingin memperbaiki rasio perpajakan sehingga fiskal pulih, harus dimulai dengan memperbaiki sistem perpajakan dan menerapkan asas keadilan perpajakan.

Advertisement

Untuk itu, ujar dia, insentif seharusnya diberikan kepada mereka yang jelas-jelas patuh bukan sebaliknya.

“Semoga dengan terkuaknya Pandora Papers ini mengoreksi kinerja pemungutan pajak dan membuka mata pemerintah akan kekurangsempurnaan RUU HPP,” ujar Anis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif