News
Minggu, 6 Januari 2013 - 12:03 WIB

Anggaran Bantuan Siswa Miskin SMA/SMK Kota Solo Naik

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

SOLO–Anggaran bantuan siswa miskin (BSM) untuk siswa SMA/SMK di Kota Solo tahun 2013 mengalami peningkatan.  Pada tahun ini, anggaran tersebut mencapai Rp525 juta untuk 525 siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Advertisement

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Bidang Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Yoga Purwanto, memaparkan BSM pada tahun lalu senilai Rp490 juta, sehingga tahun ini mendapat tambahan anggaran senilai Rp35 juta.

BSM diberikan kepada siswa SMA/SMK negeri dan swasta bukan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) senilai Rp1 juta per siswa per tahun.

BSM berasal dari anggaran bantuan gubernur (bangub) Jawa Tengah. Pada tahun ini Kota Solo mendapatkan alokasi bangub senilai Rp6,9 miliar untuk 35 SMA dan 49 SMK negeri dan swasta.

Advertisement

Penerima BSM bisa merupakan siswa kelas X, XI maupun XII. Namun, hingga saat ini Disdikpora belum menentukan siswa dari sekolah mana saja yang akan mendapat bantuan tersebut. Pasalnya Disdikpora masih menunggu SK bangub yang diperkirakan turun pada Agustus.

“Kami masih menunggu SK, setelah itu bisa mulai proses penentuan penerima BSM,” jelasnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin.

Dalam waktu dekat ini Disdikpora akan mulai meminta data siswa miskin dari masing-masing sekolah. Setelah itu data yang masuk akan diseleksi dan dipilih Disdikpora dengan proporsi sebanyak 525 siswa. Tahun lalu, proses pencairan BSM dilakukan melalui rekening sekolah, kemudian sekolah menyerahkan BSM kepada siswa yang ditentukan sebagai penerima bantuan. Sedangkan untuk tahun ini, Disdikpora mengaku belum tahu mekanisme pencairannya, karena bisa jadi sama atau bahkan berbeda.

Advertisement

BSM tersebut digunakan untuk biaya operasional siswa, misalnya untuk membeli seragam, buku, transportasi dan lain-lain, dengan harapan bisa membantu proses belajar mengajar bagi siswa yang berasal dari kalangan yang tidak mampu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif