News
Kamis, 6 Februari 2020 - 17:58 WIB

Andre Rosiade Berdalih Hindarkan Azab Prostitusi, Gustika: Sok Magang Jadi Tuhan!

Adib Muttaqin Asfar  /  John Andi Oktaveri  /  Bisnis  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Andre Rosiade (Bisnis - Jaffry Prabu Prakoso)

Solopos.com, JAKARTA -- Aksi anggota DPR dari Partai Gerindra Andre Rosiade dalam penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) di sebuah hotel di Kota Padang terus dikecam. Meski Andre melontarkan berbagai alasan normatif, publik menilai aksinya sebagai pencitraan politik.

Tak hanya kepada media massa, Andre memberikan klarifikasi melalui akun media sosial. Salah satunya, dia mengklaim aksinya menggerebek praktik prostitusi di hotel adalah untuk mencegah azab dari Tuhan.

Advertisement

"Demi Allah sy sbg yg lahir dan besar di Padang tidak ingin kota sy ini kena Azab Allah krn maksiat merajalela. Dan masyarakat juga byk melaporkan ke sy. Untuk itu sy bekerjasama dgn Polisi utk memberantas Prostitusi Online. Sy tidak mau menjadi Selemah2 nya Umat," kicau Andre di akun Twitter @andre_rosiade, Selasa (4/2/2020) lalu.

Jejak Sampah Ring Road Solo di Google Street View, Menumpuk Sejak 2018

Advertisement

Jejak Sampah Ring Road Solo di Google Street View, Menumpuk Sejak 2018

Alasan tersebut direspons keras oleh influencer muda Gustika Jusuf Hatta. Cucu Proklamator Moh Hatta yang sangat aktif di Twitter tersebut mengkritik aksi Andre sekaligus mempertanyakan alasannya jika memang politikus asal Padang itu serius ingin memberantas prostitusi.

"Kalau mau memberantas prositusi online itu harus sistemik. Salah satunya dengan menjamin kesejahteraan masyarakat dan menjunjung tinggi hak-hak perempuan dan anak. Amanah sendiri belum dijalankan, sok magang jadi Tuhan. Baghuak ang mah," balas Gustika melalui akun Twitternya, @Gustika, Rabu (5/2/2020).

Advertisement

Purnomo: Jika Saya Tak Dipakai PDIP, Banyak yang Dukung Independen

“Tidak ada saya membayar orang untuk menjebak [PSK]. Yang ada masyarakat melapor kepada saya, lalu saya fasilitasi laporan itu ke Polda Sumbar. Lalu ada operasi tangkap tangan bekerja sama dengan masyarakat pelapor,” ujarnya.

Dia mengatakan masyarakat sudah resah melihat luar biasanya kemaksiatan online di Padang sehingga dirinya tidak bisa diam sebagai wakil rakyat. “Jadi kalau saya disebut membayar orang. Itu opini sesat yang dibangun selama ini,” kilahnya.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Saleh Partaonan Daulay mengaku belum mengetahui secara detail terkait penggerebekan prostitusi di Padang oleh Andre Rosiade.

Kecewa Indonesia Setop Impor karena Virus Corona, China: Kita Kan Sahabat!

Menurut Saleh, dia baru mendapatkan informasi itu dari pemberitaan sejumlah media, namun belum memerinci substansi dari kasus tersebut. Karena itu, dia mempersilakan apabila ada masyarakat yang ingin melaporkan Andre ke MKD dan pihaknya akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.

Advertisement

“Bukan saya tidak tahu, tapi belum detail soal informasi tersebut. Selain itu belum ada laporan yang kami terima,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (6/2/2020).

MKD merupakan salah satu alat kelengkapan DPR yang bertujuan menjaga serta menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. Pada periode terdahulu Mahkamah Kehormatan Dewan bernama Badan Kehormatan (BK).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif