News
Minggu, 6 Mei 2018 - 15:40 WIB

Analisis Adu Kaus & Tagar #2019GantiPresiden Vs #DiaSibukKerja

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Gerakan di media sosial seperti #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja yang ramai di media sosial dianggap sebagai keterkaitan antara demokrasi di dunia nyata dan siber. Panas? Barangkali karena gairah partisipasi politik yang besar.</p><p>Analis Komunikasi Politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan perubahan <a href="http://news.solopos.com/read/20180504/496/914404/buntut-persekusi-sandiaga-uno-kegiatan-politik-di-cfd-akan-digaruk" target="_blank">sosial politik</a> yang sedang terjadi di Indonesia saat ini merupakan tanda ekspresi dalam berdemokrasi.</p><p>&ldquo;Ada yang tertarik ganti untuk presiden atau melanjutkan periode selanjutnya. Dalam konteks demokrasi ini bukan negatif tapi positif karena bisa menggairahkan partisipasi politik. Warga merasa jadi bagian yang terlibat,&rdquo; katanya dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (5/5/2018).</p><p>Keberadaan media sosial menurutnya menjadi berkah tersendiri karena <a href="http://news.solopos.com/read/20180504/496/914400/susi-ferawati-tunjukkan-gelang-tasbih-di-polda-metro-jaya" target="_blank">relawan dan tim sukses</a> diuntungkan melalui kanal yang murah dan dapat disebar ke berbagai penjuru.</p><p>Meski begitu menurutnya medsos juga seperti pisau bermata ganda. Wadah tersebut bisa menjadikan alat kampanye yang sukses tapi juga dapat disalahgunakan sebagai rumor, penebar fitnah, hoax, dan sebagainya. &ldquo;Saya lihat memang upaya mempegaruhi publik harus memiliki gaung. Rumusannya opini publik. Orang jadi bisa berubah pikiran dengan cara tersebut,&rdquo; tambahnya.</p><p>Akan tetapi Gun menyarankan medsos bukan menjadi alat perkelahian dan tempat keramaian harus bisa dijaga agar tidak terjadi kekacauan. Jangan sampai peristiwa Minggu (29/4/2018) lalu yang diwarnai dugaan persekusi oleh sekelompok orang berkaus #2019GantiPresiden terhadap <a href="http://news.solopos.com/read/20180504/496/914376/susi-ferawati-korban-persekusi-di-cfd-jakarta-diperiksa-polisi" target="_blank">perempuan yang membawa anak</a> di car free day Jakarta, terulang.</p><p>Partai politik juga tetap bertahan diri dan jangan sampai ikut melakukan kampanye dini karena waktunya sudah diatur Komisi Pemilihan Umum (KPU). &ldquo;Masa kampanye baru mulai September 2018 sampai April 2019,&rdquo; katanya.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif