News
Minggu, 19 Agustus 2018 - 06:40 WIB

Anak Balita di Sukabumi Merokok 40 Batang Per Hari

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Sudah menjadi rahasia umum jika merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Rokok dijual secara legal di Indonesia dengan berbagai syarat, salah satunya pembeli harus berusia di atas18 tahun. Tapi di Sukabumi, terdapat seorang bocah balita kecanduan rokok.</p><p>Dikutip dari <em>Dailystar.co.uk</em>, Rabu (15/8/2018), Rafi Ananda Pamungkas, 2, merokok hingga 40 batang per-hari.&nbsp;Kebiasaan buruk Rafi berawal dari seorang ibu-ibu yang memberinya rokok ketika lewat di pasar. Dari situ Rafi mulai kecanduan mengisap rokok, setidaknya satu <em>pack</em> per-hari.&nbsp;</p><p>Maryati, ibunda Rafi, mengatakan sang anak terbiasa mengambil puntung rokok di terminal. Saat ini, Rafi telah menjadi perokok aktif. Maryati menjelaskan dirinya sudah melakukan berbagai cara agar sang anak melupakan rokok dengan memberi makanan kesukaan. Namun, usahanya sia-sia, Rafi selalu mengamuk jika tidak dibelikan rokok.&nbsp;</p><p>&ldquo;Dia tidak bisa tidur, mengamuk, dan menangis. Kecuali saya membelikannya sebungkus rokok&rdquo; kata Maryati.&nbsp;</p><p>Misbahudin, ayah Rafi, mengaku heran dengan kebiasan buruk sang putra. Sebagai perokok aktif, ia bahkan tidak mampu menandingi Rafi.&nbsp;</p><p>&ldquo;Saya perokok, tetapi saya jarang merokok. Saya hanya merokok ketika di tempat kerja, dan itupun harus dengan segelas mochaccino,&rdquo; jelas Misbahudin.&nbsp;</p><p>Sebagai orang tua, Maryati dan Misbahudin tidak tinggal diam melihat anaknya kecanduan rokok. Mereka tetap mencari bantuan paramedis agar dapat menghentikan kecanduan Rapi.&nbsp;</p><p><em>Dailystar.co.uk</em>&nbsp;dalam artikelnya menyebut Indonesia memiliki presentase perokok tertinggi di dunia. Statistik WHO menunjukkan sekitar 200.000 orang Indonesia meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau itu setiap tahunnya.&nbsp; <strong>(Billy Adytya Kurniawan/JIBI/Solopos.com)&nbsp;</strong></p><p></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif