News
Selasa, 28 Maret 2023 - 15:51 WIB

Amplop PDIP: Diancam akan Dilaporkan, Akun Twitter @PartaiSocmed Buka Suara

Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemberian uang dalam amplop. (englishandkorean.files.wordpress.com)

Solopos.com, SOLO–Pengguna akun Twitter @PartaiSocmed angkat bicara mengenai rencana Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang sebelumnya mempertimbangkan bakal menempuh jalur hakum atas viralnya foto dan video pembagian amplop merah berlogo PDIP berisi uang Rp300.000/amplop kepada warga di masjid di Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Video bagi-bagi amplop bergambar foto Said Abdullah itu viral di Twitter setelah diunggah akun tersebut, Minggu (26/3/2023) malam.

Advertisement

Warganet menyerbut unggahan tersebut dan memberikan komentar negatif. Tak sedikit yang menyinggung politik uang atau money politics, pelanggaran atas larangan kampanye di masjid, dan lainnya.

Said Abdullah yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu tak memungkiri membagikan amplop kepada warga di masjid. Namun, Plt. Ketua DPD PDIP Sumenep itu membantah telah melakukan politik uang.

Advertisement

Said Abdullah yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu tak memungkiri membagikan amplop kepada warga di masjid. Namun, Plt. Ketua DPD PDIP Sumenep itu membantah telah melakukan politik uang.

Dia menyebut kegiatan itu adalah penyaluran zakat mal kepada fakir miskin. Kegiatan seperti itu dilakukan rutin setiap tahun sejak 2016.

Menurut Said, pengunggah video yakni akun Twitter @PartaiSocmed menarasikan aksi bagi-bagi amplop merah berlogo PDIP berisi uang itu sebagai praktik politik uang atau money politics.

Advertisement

Pengguna akun @PartaiSocmed memberi pernyataan pada Selasa (28/3/2023). Pengguna akun tersebut mempertanyakan letak kesalahannya. Dia menyatakan tidak menuduh apa pun.

“Maaf, dimana letak kesalahan kami ya? Kami tidak melakukan tuduhan apapun malah membuat banyak netizen jadi termotivasi taraweh kok mau dilaporkan?” tulis akun itu.

Pengguna akun @PartaiSocmed menegaskan tidak menuduh siapa pun dengan mengunggah ulang foto amplop merah berlogo PDIP dan bergambar Said Abdullah berisi Rp300.000.

Advertisement

Pada unggahan foto itu, pengguna akun @PartaiSocmed hanya menyebut, “Mulai sekarang kami berjanji akan rajin taraweh di Sumenep. Cc: @bawaslu_RI.”

Warganet memberi tanggapan beragam atas pernyataan pengguna akun @PartaiSocmed tersebut.

Ada warganet yang memberi komentar bernada sindiran. “Harusnya PDIP berterimakasih.. Jadi banyak masyarakat luas tau bahwa PDIP partai yg transparan dan royal terhadap rakyat,” tulis pengguna akun @aipkumis.

Advertisement

Warganet lainnya menerka maksud PDIP akan melaporkan penyebar foto dan video pembagian amplop tersebut. Itu seperti disampaikan pengguna akun @migoenani.

Menurut pengguna akun itu, tujuan utama melaporkan @PartaiSocmed ingin mengetahui siapa dibalik akun tersebut.

“Mungkin pemikirannya begini: Bukan masalah bener/salah, lebih ke pengen tahu siapa di balik akun ParSoc. Karena, sepertinya cuma Kepolisian yang punya tools buat reveal. Melalui laporan ke Kepolisian, setidaknya 1 rintangan sdh teratasi. Sekian, terima kasih,” tulis pengguna akun @migoenani.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, akun Twitter @PartaiSocmed dikenal berani oleh warganet. Akun tersebut beberapa kali mengungkap kasus, seperti mengunggah foto dan video yang menggambarkan pejabat atau anggota keluarga pejabat menunjukkan gaya hidup mewah.

Beberapa pejabat yang terkena imbas atas unggahan akun itu seperti Rafael Alun Trisambodo, mantan Kabag Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan II Kemenkeu.

Selain itu, Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Yogyakarta yang akhirnya dicopot dari jabatannya. Pejabat lainnya yang terimbas adalah Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.

Akun @PartaiSocmed juga yang mengunggah konten ihwal dugaan pelanggaran pegawai Bea Cukai.

Unggahan-unggahan akun itu sering viral. Setelah viral pihak terkait menindaklanjuti kasus yang sedang mengemuka tersebut.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif