News
Sabtu, 2 Januari 2010 - 13:53 WIB

Amien Rais cium kasus korupsi besar "ditenggelamkan"

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Malang–
Mantan Ketua MPR RI Prof Dr Amien Rais menegaskan, dugaan korupsi senilai Rp6,7 triliun yang dikucurkan untuk menyehatkan Bank Century merupakan pertaruhan terakhir bagi bangsa Indonesia.

“Apalagi kalau kasus ini tidak sampai tuntas secara hukum, itu sama saja dengan lari di tempat. Kondisi ini akan menambah frustasi anak-anak bangsa karena carut-marutnya penanganan korupsi yang tidak serius,” tegas Amien usai memberikan kuliah tamu dalam rangka penutupan “student day” di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (2/1).

Advertisement

Oleh karena itu, lanjutnya, semua elemen bangsa yang terkait seperti panitia hak angket DPR RI, kepolisian, kejaksaan termasuk media harus terus memburu penuntasan kasus Bank Century tersebut.

Bagi pihak-pihak terkait yang nama baiknya merasa dicemarkan akibat kasus korupsi Bank Century itu, katanya, juga harus dibersihkan (dipulihkan) dan sebaliknya, siapa-siapa yang ikut terlibat juga harus diadili secara hukum yang berlaku.

Advertisement

Bagi pihak-pihak terkait yang nama baiknya merasa dicemarkan akibat kasus korupsi Bank Century itu, katanya, juga harus dibersihkan (dipulihkan) dan sebaliknya, siapa-siapa yang ikut terlibat juga harus diadili secara hukum yang berlaku.

Ia menengarai, di Indonesia ada indikasi kasus korupsi yang besar-besar “ditenggelamkan”, tapi kasus yang kecil-kecil diungkap secara terus menerus. Padahal, upaya itu hanya untuk menghibur rakyat agar tidak terlalu kecewa dengan upaya pemerintah dalam memberantas korupsi.

“Kalau kasus Bank Century tersebut tidak selesai, siapa yang salah. Kepolisian, jaksa atau aparat penegak hukum lainnya ?,” tanya mantan Ketua DPP PAN itu

Advertisement

Padahal, kata Amin, saat ini bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia lainnya tengah menghadapi lima macam krisis global. Namun, kenapa para pemimpin dan segenap anak bangsa masih belum juga sadar terutama dalam pemberantasan kasus korupsi.

Lima krisis global yang dihadapi dunia saat ini adalah pertambahan penduduk dunia yang terus melonjak. Hasil survei dan hitungan PBB, diperkirakan setiap tahun ada pertambahan penduduk dunia sekitar 158 juta.

Krisis kedua adalah kekurangan pangan di mana-mana, krisis energi akibat tingginya konsumsi yang tidak sebanding dengan suplai (produksi), krisis ekologi yang diperkirakan 20 tahun ke depan sebagian dunia akan tenggelam akibat lelehan gunung es yang ada di kutub utara dan selatan.

Advertisement

Sedangkan krisis yang kelima adalah krisis peradaban yang ditandai dengan semakin rendahnya harga nyawa manusia, kehancuran akhlak manusia serta baik dan buruk yang sudah dicampuradukkan.

Untuk meminimalkan kejadian-kejadian yang mengerikan itu, kata Amien, sudah seharusnya semua pihak melakukan rekonstruksi mental mulai dari pucuk piramida (pimpinan).

“Sampai sekarang kita ini masih terbelenggu dengan feodalisme yang menjadikan pimpinan sebagai panutan sehingga kalau pimpinannya baik generasi mudanya Insyaallah pasti baik,” tambahnya.

ant/isw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif