News
Rabu, 9 Mei 2018 - 15:10 WIB

Amerika Serikat Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WASHINGTON &ndash;</strong> Presiden Amerika Serikat (AS), <a href="http://news.solopos.com/read/20180502/497/913754/donald-trump-akan-kunjungi-yerusalem-untuk-pembukaan-kedutaan-as">Donald Trump</a>, menyatakan AS akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, yaitu perjanjian bersejarah yang dicapai pada 2015. Keputusan itu diungkapkan Trump dalam pidato yang disiarkan melalui televisi.</p><p>Donald Trump menambahkan dirinya tidak akan menandatangani surat pelepasan sanksi-sanksi atas <a href="http://news.solopos.com/read/20180426/497/912767/iran-temukan-mumi-diduga-reza-shah">Iran</a> terkait nuklir. Ia mengulang sikap tegasnya soal kesepakatan tersebut, yang dianggapnya gagal mencegah Iran mengembangkan senjara nuklir atau mendukung terorisme di kawasan.</p><p>Gedung Putih bersikeras untuk mengambil keputusan itu kendati <a href="http://news.solopos.com/read/20180507/497/914762/terungkap-trump-intelijen-israel-rancang-operasi-kotor-lawan-iran">Donald Trump </a>&nbsp;mengakui dalam pidatonya bahwa Iran telah mematuhi kesepakatan.</p><p>Setelah itu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan dalam pengumuman bahwa Amerika Serikat "akan bekerja sama dengan sekutu-sekutu kita untuk menemukan penyelesaian yang nyata, lengkap dan abadi terhadap ancaman Iran."</p><p>"Upaya kita lebih luas dari sekedar ancaman nuklir dan kita akan bekerja sama dengan mitra-mitra kita untuk melenyapkan ancaman program peluru kendali balistik Iran; menghentikan kegiatan terorismenya di seluruh dunia; dan menghadang kegiatan-kegiatannya yang bermuatan ancaman di seluruh Timur Tengah dan di luar kawasan.</p><p>"Saat kami membangun upaya global ini, sanksi-sanksi akan diterapkan secara penuh dan akan memperingatkan rezim Iran soal pengucilan diplomatik dan ekonomi sebagai akibat dari kegiatannya yang gegabah dan ganas," katanya.</p><p>Donald Trump juga mengatakan dalam pidatonya bahwa Pompeo sudah berangkat menuju Korea Utara untuk mempersiapkan pertemuannya dengan pemimpin tertinggi negara itu, Kim Jong Un.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif