News
Sabtu, 14 April 2012 - 14:42 WIB

AMBRUK, Pagar Tembok Stadion Diponegoro Timpa 7 Mobil

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (JIBI/SOLOPOS/Antara)

TERTIMPA TEMBOK STADION. Sejumlah mobil yang mengalami kerusakan setelah tertimpa tembok sisi barat Stadion Diponegoro Semarang, Jateng, Sabtu (14/4/2012). Sebanyak delapan mobil rusak akibat tertimpa tembok sepanjang 16 meter dengan tinggi 3 meter dan tebal 50 centimeter. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

SEMARANG–Pagar tembok stadion Diponegoro di Jalan Ki Mangunsarkoro, Semarang, tiba-tiba ambruk. Pagar ambruk itu menimpa 7 mobil dan 2 orang terluka.

Advertisement

Tembok sepanjang 7 meter tersebut menimpa mobil Honda Jazz warna putih bernopol H 9404 CD, Suzuki Karimun warna merah bernopol B 2226 HB, Toyota Kijang warna hijau bernopol H 8992 SW.

Selanjutnya, mobil Suzuki pick up biru bernopol H 1687 MC, Isuzu Panther hitam bernopol H 8526 PA, dan Suzuki Ceri hitam bermopol K 8852 TA, serta Xenia biru bermopol H 9231 YY.

Advertisement

Selanjutnya, mobil Suzuki pick up biru bernopol H 1687 MC, Isuzu Panther hitam bernopol H 8526 PA, dan Suzuki Ceri hitam bermopol K 8852 TA, serta Xenia biru bermopol H 9231 YY.

Salah satu pemilik mobil, Suyoto, menceritakan pagar tembok ambruk sekitar pukul 10.15 WIB. Saat kejadian, ia tengah sibuk menurunkan barang dari mobil pick up miliknya.

“Kejadiannya cepet banget, langsung Bruk! Punggung saya kena pecahan tembok, teman saya, Mahmud juga kena tangannya,” kata Suyoto, warga Ambarawa, ini Sabtu (14/4/2012).

Advertisement

“Mobil kami rusak parah, belum tahu nanti pulangnya bagaimana,” kata salah seorang pemilik mobil dari Pati, Gatot.

“Temboknya memang kelihatan kokoh tapi ternyata sudah tua,” imbuhnya.

Saat ini para pemilik mobil sedang menunggu kejelasan dari pengelola stadion terkait kejadian tersebut.

Advertisement

“Kami minta perhatiannya dari pihak pengelola,” kata Gatot.

Ketika hendak dikonfirmasi mengenai peristiwa tersebut, pihak pengelola enggan memberi keterangan karena masih dalam perhitungan kerugian.

“Masih dihitung-hitung dulu,” ujar salah satu pengelola.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif