News
Selasa, 12 Februari 2013 - 06:45 WIB

Ambil Peluang dari Panganan Pia-Pia yang Mulai Langka

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pia-pia siap dijual (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/SOLOPOS)

Pia-pia siap dijual (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Tidak selamanya produk bernuansa tradisional tak lagi menguntungkan. Bagi Ginun, warga Kampung Balong, Jebres, Solo, kondisi ini justru dijadikan peluang. Melalui produk makanan pia-pia, Ginun kini bukan lagi pekerja atau karyawan melainkan sudah menjadi wirausaha yang cukup mapan.

Advertisement

”Asal ada kemauan, pasti di situ ada jalan,” tutur Ginun, saat ditemui wartawan, di lokasi usahanya, belum lama ini.
Pia-pia, adalah makanan tradisional yang saat ini jarang ditemukan.

Makanan ini cukup sederhana, dan bukan termasuk makanan mewah. ”Hanya berbahan dasar tepung beras dan kedelai saja,” kata dia.

Menurut dia, ketekunan menjaga kualitas dan rasa menjadi modal utama mengembangkan usaha ini. ”Sehingga sekarang saya tetap punya banyak pelanggan.”

Advertisement

Pia-pia adalah makanan tradisional yang hampir serupa dengan bakwan. Tapi, isiannya lebih beragam dan lebih padat, dan isi utamanya juga ada ragam pilihan, misalnya daun bawang, udang, atau jamur laut.

Ginun memiliki keahlian membuat pia-pia sejak 12 tahun lalu. Awalnya, dia bekerja pada orang lain. Tapi belakangan, dia memilih untuk membuka usaha sendiri.

Modal awal untuk membuka usaha ini hanya berkisar Rp1 juta. Itupun hasil tabungan saat dia masih bekerja pada orang lain. ”Modal itu saya belikan peralatan.”

Advertisement

Dari sekadar membeli peralatan, kini Ginun sudah bisa membeli satu unit mobil yang merupakan hasil dari usaha pembuatan pia-pia. Mobil itu kini mempermudah operasional. Karena, pia-pia produksinya itu dijual ke sejumlah toko makanan di beberapa pasar tradisional.
”Kalau saat ini, kami fokus menabung untuk naik haji,” imbuh Ginun.

Dalam sehari, Ginun bisa memproduksi pia-pia dari 30 kilogram beras dan 15 kilogram kedelai. Keduanya digunakan untuk membuat adonan pia-pia. Dan biasanya, dari adonan sebanyak ini dia bisa memproduksi sekitar 1.500 biji pia-pia.

Berbagai isian disiapkan untuk panganan yang bentuknya separuh bulat seperti bakwan ini. Ada daun bawang, udang dan jamur laut. Untuk pia-pia isi daun bawang, dia jual dengan harga Rp1.000 per biji. Sementara untuk isi udang atau jamur, atau kombinasi harga per biji Rp 2.000.
”Kadang, ada permintaan khusus dengan isian lengkap, harga bisa mencapai Rp 5.000 per biji,” jelas Ginun. Ginun merasa bersyukur karena 1.500 biji pia-pia yang dijual tiap harinya, jarang ada yang dikembalikan.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif