News
Rabu, 5 Juli 2017 - 14:10 WIB

Amankan Bisnis Manufaktur Chip, Samsung Siapkan Rp241 Triliun

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Samsung menginvestasikan lebih dari US$10 miliar per tahun di departemen pembuatan chip secara reguler.

Solopos.com, SEOUL – Raksasa elektronik Korea Selatan (Korsel) Samsung baru saja mengumumkan akan menginvestasikan dana sebesar US$18,6 miliar atau sekitar Rp241 triliun demi memperluas bisnis pasar chip memori dan layar smartphone.

Advertisement

Menurut Samsung, investasi itu disinyalir menciptakan hampir setengah juta pekerjaan di negara asalnya, Korea Selatan. Samsung menginvestasikan lebih dari US$10 miliar per tahun di departemen pembuatan chip secara reguler.

Chip memori perusahaan diperkirakan akan menghasilkan rekor keuntungan tahun ini, sehingga investasi lebih lanjut mungkin dirasakan perlu. Faktor besar lainnya sehingga ia berinvestasi di kandangnya sendiri tak lain karena presiden baru Korea Selatan, Moon Jae-in berkali-kali meminta Samsung berinvestasi di dalam negeri untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak di negaranya.

Investasi Samsung terbaru sendiri disinyalir bisa mencetak 440.000 pekerjaan pada 2021. Sementara itu, menurut Reuters, yang dirangkum dari Phone Arena, Rabu (5/7/2017) langkah yang diambil pesaing LG ini bisa meyakinkan investor bahwa Samsung masih bisa melakukan pergerakan besar tanpa pemimpin de facto, Vice Chairman Jay Y. Lee.

Advertisement

Di samping itu, Samsung juga berencana untuk menambahkan line produksi untuk NAND di pabrik Xi’an, China. Sayangnya, tak ada jumlah investasi atau jangka waktu yang telah ditetapkan.

Kedua langkah yang dilakukan Samsung tampaknya masuk akal mengingat trend industri saat ini. Chip memori sedang diminati karena samakin banyak perangkat mobile kelas atas diproduksi.

Pembuat chip telah berjuang untuk mengikuti tren dan pada saat ini pasokan agak terbatas. Beberapa pakar industri memprediksi bahwa itu akan berubah di awal 2018, tapi tak akan mempengaruhi harga chip.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif