News
Kamis, 21 Januari 2016 - 00:50 WIB

ALUTSISTA TNI : 50 Panser Badak Bikinan Pindad bakal Lengkapi Alusista RI

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan tank di area produksi Pindad, Jumat (27/2/2015). (Rachman/JIBI/Bisnis)

Alutsista TNI akan dilengkapi panser Badak bikinan Pindad.

Solopos.com, BANDUNG – Pemerintah memesan 50 unit panser Badak kepada PT Pindad(Persero) demi mendorong kemampuan industri alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam negeri.

Advertisement

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan jumlah pemesanan tersebut hanya untuk tahap pertama. Selanjutnya akan terus dilakukan setelah produk lulus uji kualitas.

Sayangnya, seluruh pihak enggan menyebutkan nilai investasi pembelian panser tersebut. Kalla mengaku nominal harga masih dalam tahap negosiasi.

“Tadi dengan persetujuan menteri pertahanan kita pesan 50 unit [Panser Badak] kalau sudah lulus uji. Jumlah disetujui, harganya sedang negosiasi. 50 Dulu tahap pertama,” jelasnya saat meninjau fasilitas produksi Pindad di Bandung, Rabu(20/1/2016).

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Kalla mengimbau Pindad untuk terus meningkatkan kemampuan industri persenjataan dalam negeri.

Direktur Utama Silmy Karim menambahkan produk inovasi Alutsista Pindad yakni Panser Badak, telah selesai menjalani sertifikasi akhir tahun lalu.

Selain Badak, rencananya Pindad juga meluncurkan senapan serbu terbaru SSX 7,62 mm pada kuartal I/2016.

Advertisement

Perseroan menargetkan produksi satu produk baru pada setiap kuartal, termasuk di antaranya tank boat dengan Kanon 105 mm.

Inovasi itu sebagai implementasi Undang-undang No.16/2012 yang memerlukan upaya pemasaran dan penjualan kepada jajaran pemerintah, Kementerian Pertahanan, TNI, Polri, dan pengguna produk Alutsista lain di luar negeri.

Pindad menargetkan penjualan hingga Rp3 triliun pada 2016 untuk memperkokoh lini usaha, pengembangan bisnis, dan inovasi produk di masa depan.

Sebelumnya, perseroan mengklaim telah membukukan kenaikan perolehan kontrak hingga 59% pada 2015.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif