News
Jumat, 26 Januari 2018 - 09:20 WIB

Alokasi KUR BPD DIY Dinaikkan 10%

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Bank BPD DIY. (IST/alamatbank.datalengkap.com)

Bunga pinjaman KUR juga diturunkan menjadi 7%

Harianjogja.com, SLEMAN-Akses permodalan usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah DIY semakin terbuka. Pasalnya, selain lokasi platform kredit usaha rakyat (KUR) yang diperoleh BPD DIY dari pemerintah pusat meningkat 10%, bunga pinjaman KUR juga diturunkan menjadi 7%.

Advertisement

Direktur Utama PT Bank BPD DIY Bambang Setiawan mengungkapkan, tahun ini alokasi KUR yang diperoleh bank daerah ini mencapai Rp330 miliar. Selain itu, cicilan pinjaman menjadi semakin ringan karena bunga KUR turun menjadi 7%.

“Tentunya di 2018 ini potensi ekonomi DIY akan semakin bagus. Karena platform KUR dinaikkan, bunganya juga turun. Ini merupakan kesempatan bagi pelaku usaha di Jogja untuk bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk pengembangan usaha mereka,” ujar Bambang ditemui Harianjogja.com di salah satu acara di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Kamis (25/1/2018).

Bambang mengatakan, platform KUR yang diberikan pemerintah itu terbagi untuk ritel dan mikro. Di mana porsi penyaluran sebagian besar lebih banyak pada ritel menengah. Sektor ini cukup banyak tumbuh di Jogja, di antaranya terdiri dari sektor-sektor industri menengah pendukung pariwisata DIY. “Seperti industri menengah kerajinan, pengangkutan maupun kuliner,” kata Bambang.

Advertisement

Diakui Bambang, penyerapan KUR pada tahun lalu masih belum maksimal. Pasalnya, pencapaian penyaluran KUR 2017 hanya sebesar 75%. Alokasi KUR 2017 oleh pemerintah pusat yang hanya sebesar Rp300 miliar hanya tercapai Rp225 miliar.

Realisasi penyaluran KUR terdiri dari ritel dan mikro. Pada alokasi 2017, penyaluran KUR Ritel ditargetkan Rp250 miliar dan hanya tercapai Rp175 miliar. Sementara, untuk KUR mikro dari target penyaluran sebesar Rp50 miliar, tercapai Rp48 miliar.

Bambang mengungkapkan, ada beberapa kendala yang membuat penyaluran KUR di tahun sebelumnya tidak maksimal. Salah satunya, ketatnya persyaratan untuk akses pembiayaan ini. “Namun demikian, pencapaian tersebut, kami masih di atas pencapaian rata-rata perbankan,” imbuh Bambang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif