SOLOPOS.COM - ilustrasi (Agoes Rudianto/Espos/dok)
SOLO—Soloraya digelontor 3.260.860 tabung sepanjang Agustus ini, atau mencapai 400% dari alokasi normal.
Penambahan alokasi ini jauh diatas permintaan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya, yang hanya berkisar 300% dari alokasi normal. “Kami memang awalnya minta tambahan alokasi hanya 300%. Tapi digelontor sampai 400%,” kata Kabid Elpiji 3 kg Hiswana Migas Soloraya, Budi Prasetyo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (6/8/2012).
Dia mengatakan, alokasi tambahan sebanyak lebih dari 3 juta tabung itu belum termasuk dengan alokasi normal yang juga siap digelontorkan. “Jadi memang sekarang kondisinya stok berlimpah. Di gudang, agen punya stok yang melimpah dan agen biasanya punya stok delivery order (DO) yang masih menumpuk di stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE),” imbuh dia.
Menumpuknya stok elpiji di kalangan agen, lanjut Budi, disebabkan karena serapan atau konsumsi elpiji 3 kilogram saat ini justru masih stabil seperti hari biasanya. “Belum ada lonjakan konsumsi. Kondisi barang di pangkalan juga sama. Masih numpuk. Bahkan sekarang pangkalan atau agen sulit mencari tabung kosong.” Kondisi ini, kata Budi, justru membuat perputaran uang usaha di agen sedikit terhambat. “Kami ya nggak rugi sebenarnya, wong barangnya ada. Tapi perputaran bisnis kami jadi terhambat. Di tempat saya saja sekarang ribuan tabung yang belum terserap pasar. Di DO juga masih ada stok sampai 1.200-an tabung.”
Budi melanjutkan, kalangan agen sebenarnya selalu sedia tabung untuk konsumsi dua hingga tiga hari ke depan. Tapi, dengan alokasi yang begitu banyak bahkan sampai menumpuk dia belum tahu apakah alokasi sebanyak itu akan habis pada Agustus ini.
