News
Jumat, 4 Juni 2021 - 22:30 WIB

Alasan Napi Ini Kabur Dari Lapas Palangka Raya, Bikin Mlongo

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tahanan kabur. (JIBI/Harianjogja.com/Dok.)

Solopos.com, PALANGKA RAYA -- Seorang narapidana (napi) bernama Markus Kristian Silaen, 20, kabur dari tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada Kamis (3/6/2021) sore.

Saat ini yang bersangkutan sudah berhasil ditangkap kembali. Napi tersebut berhasil ditangkap di Kabupaten Pulang Pisau hanya selisih berapa jam.

Advertisement

Kepala Lapas Klas IIA Palangka Raya, Chandran Lestyono, Jumat ( mengatakan, awalnya napi tersebut mengeluhkan sakit. Kemudian pergi ke klinik yang ada di dalam Lapas sekitar pukul 16.00 WIB.

Sekitar Pukul 16.30 WIB, lanjut dia, warga binaan pemasyarakatan (WBP) mulai masuk ke blok hunian lapas. Namun saat dilakukan penghitungan satu WBP yang menghuni Blok H nomor 17 tidak ada ditempat.

Advertisement

Sekitar Pukul 16.30 WIB, lanjut dia, warga binaan pemasyarakatan (WBP) mulai masuk ke blok hunian lapas. Namun saat dilakukan penghitungan satu WBP yang menghuni Blok H nomor 17 tidak ada ditempat.

Baca juga: Tuntutan Dipenuhi, Buruh Setop Aksi Boikot Terhadap Indomaret

Dengan kurangnya jumlah tahanan di kamar blok tersebut, petugas lapas langsung melakukan penyisiran di setiap sudut lapas. Baik plafon atap hingga saluran air.

Advertisement

"Markus mengakui setelah melompat tembok lapas, langsung pergi ke samping kuburan. Lalu melarikan diri ke arah Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas," tutur Chandran.

Chandran menjelaskan jika Markus baru tiga bulan di Lapas Palangka Raya setelah dilimpahkan dari Rumah Tahanan Kapuas.

Baca juga: Kapolda Ungkap 8.678 Polisi di Jateng Belum Punya Rumah

Advertisement

Ini Alasan Kabur

Setelah kejadian, Markus dipastikan akan masuk ke dalam daftar Register F di Lapas Palangka Raya. Yang berarti tidak akan mendapatkan hak-haknya sebagai WBP. Seperti remisi hari raya dan pembebasan bersyarat.

Berdasarkan pengakuan Markus, dirinya nekat melarikan diri lantaran memiliki hutang dengan seorang WBP sebesar Rp50.000. Uang tersebut digunakannya membeli deterjen untuk mencuci baju.

"Saya selalu ditagih hutang. Rencananya saya mau kabur ke Kuala Kurun untuk mencari pekerjaan di sana," ujar napi Lapas Palangka Raya ini, seperti dilansir Antaranews.com.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif