SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
NEW YORK — Saham Facebook kembali kena koreksi. Setelah kemarin turun 11%, kini di hari ketiganya saham raksasa jejaring sosial itu masih melemah 3,1%.
Seperti dikutip dari Forbes, Selasa (22/5/2012), membuka perdagangan Selasa pagi waktu setempat, saham Facebook turun US$ 1,06 (3,1%) ke level US$ 32,97 per lembar.
Kemarin sahamnya baru saja turun US$ 4,2 setelah memulai debutnya akhir pekan lalu di US$ 38 per saham. Kinerja yang buruk Senin kemarin dianggap menjadi pemicu yang terjadi hari ini.
Belum lagi ditambah dengan simpang siur kabar yang saling menyalahkan atas merosotnya saham perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut, antara bankir, media, Nasdaq, bahkan ada yang menuduh salah Facebook sendiri.
Ketidakpastian itu membuat investor semakin ragu dalam menyikapi saham Facebook. Salah satu berita yang paling masuk akal adalah, laporan Reuters mengenai laporan Scott Devitt, analis dari Morgan Stanley yang tiba-tiba memangkas prediksi pendapatan Facebook tahun berbarengan dengan roadshownya.
Lalu, langkah tersebut ditiru J.P. Morgan dan Goldman Sachs sehari sebelum Facebook listing di Wall Street. Beberapa analis itu juga menekankan pertumbuhan pengguna Facebook akan jauh lebih tinggi ketimbang pendapatan iklannya.
Reuters juga melaporkan bahwa Devitt memotong proyeksi pendapatan Facebook di triwulan kedua secara signifika, juga setahun penuh sampai di akhir tahun 2012.
Biasanya Devitt memberikan laporan revisi proyeksi itu berbarengan dengan laporan kinerja perusahaan. Namun anehnya, dia tidak melakukan kebiasaan tersebut kali ini.
Begitu juga dengan para penjamin emisi alias underwriter Facebook, yaitu Goldman dan J.P. Morgan, yang seharusnya menunggu 40 hari setelah IPO untuk memberikan laporan revisi prediksi kinerja perusahaan. JIBI/SOLOPOS/Detikcom
