News
Senin, 17 Agustus 2015 - 16:40 WIB

AKTIVIS SEPEDA ADANG MOGE : Bela Konvoi Moge, IPW Kecam Mabes Polri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Pengendara motor besar berisiap melakukan konvoi menuju Candi Prambanan dalam ajang Jogja Bike Rendezvous 2015 seperti saat melintas di Ring road Utara Yogyakarta, Sleman, Sabtu (15/08/2015). Warga berharap para pengendara moge itu tetap taat degan peraturan lalu lintas seperti tetap berhenti saat lampu merah.

Aktivis sepeda adang moge di Sleman memang cenderung disalahkan Polri. Sikap Polri itu dikecam IPW.

Solopos.com, JAKARTA — Sikap polisi yang cenderung membela pengendara Harley Davidson saat aktivis sepeda adang konvoi moge di Sleman, dianggap tidak mempedulikan kepentingan masyarakat luas di jalanan.

Advertisement

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane menyatakan pihaknya menyayangkan sikap elite Polri tersebut yang justru menyalahkan pesepeda. Menurut dia, elite Polri membaca undang-undang hanya sepotong berdasarkan kepentingan sempit yaitu kepentingan pengawalan untuk pengendara moge. Baca: Tak Ada Konvoi Moge di Prioritas UU LLAJ.

“Tanpa peduli dengan kepentingan masyarakat di jalanan. Jika mau jujur apa sih manfaatnya moge untuk kepentingan rakyat banyak dan harus diingat undang-undang itu dibuat untuk kepentingan rakyat banyak,” kata Neta S Pane dalam keterangan tertulis, Senin (17/8/2015).

Menurut Neta, kalau elite Polri itu memang benar-benar polisi sejati yang berpihak pada kepentingan rakyat banyak, seharusnya mereka melarang izin konvoi moge. Dengan begitu, tak ada masalah yang kemudian muncul.

Advertisement

Apalagi, sambungnya, semua orang tahu jika libur panjang, DIY selalu padat dan macet. Artinya, Polri semestinya bersikap preventif dengan tidak mengizinkan konvoi moge yang selama ini cenderung arogan. Ketika itu yang dilakukan, maka tidak akan ada protes dari warga.

“Sayangnya, sudah tidak peka, elite Polri hanya menyalahkan pesepeda, membuat pembenaran seenaknya sendiri atas nama undang undang. Kalau mau jujur, apakah polisi berani membuka secara transparan berapa biaya pengawalan yang mereka dapat dari rombongan moge itu,” katanya.

Selebihnya, IPW berharap elite Polri bertindak adil, tidak diskriminatif dalam menyikapi kasus ini. IPW, kata Neta, memberi apresiasi pada Elanto Wijoyono, pengendara sepeda yang memprotes dan menghadang konvoi moge yang bersikap seenaknya.

Advertisement

“Apa yang dilakukan Elanto itu menjadi pembelajaran dan patut dicontoh anggota masyarakat lain, yakni jika menemukan pelanggaran jangan takut untuk bersikap, memprotes dan bertindak agar arogansi pengendara moge tidak berkembang dan para pelanggar tahu diri,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif