News
Minggu, 3 Mei 2020 - 17:20 WIB

Aktivis Ngotot Minta Lockdown Dicabut, Besoknya Kena Covid-19

Newswire  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi para aktivis anti lockdown di Amerika Serikat. (Istimewa)

Solopos.com, NEW YORK - Seorang aktivis asal Amerika Serikat, Audrey Whitlock, gencarg menyuarakan protes terhadap kebijakan lockdown Covid-19. Audrey sudah mengorganisir lebih dari 70.000-an aktivis di negara bagian North Carolina lewat sebuah grup Facebook ReOpen NC.

Bandel, 4 Pemain Arsenal Langgar Aturan Lockdown

Advertisement

Dilansir dari New York Post, Whitlock yang mengelola laman Facebook ReOpen NC memasuki masa karantina selama dua pekan yang berakhir pada Minggu (26/4/2020) setelah positif terjangkit virus corona.

Di laman Facebook itu terdapat keterangan bahwa kebanyakan anggota gerakan anti-lockdown merupakan pemilik bisnis dan karyawan yang kehilangan pendapatan mereka sehingga tidak bisa memberikan hak-hak keluarga mereka.

Advertisement

Di laman Facebook itu terdapat keterangan bahwa kebanyakan anggota gerakan anti-lockdown merupakan pemilik bisnis dan karyawan yang kehilangan pendapatan mereka sehingga tidak bisa memberikan hak-hak keluarga mereka.

"Kami bersama-sama menuntut aksi dari para pejabat," ungkap keterangan di grup tersebut.

Ganjar Pranowo Usul Gaji ASN Dipotong 50%, PNS: Kami Makan Apa?

Advertisement

"Sebagai pasien Covid-19 positif yang asimptomatik, saya khawatir tertular penyakit menular lain bila menjalani pengobatan," jelas Whitlock lewat postingannnya di grup Facebook-nya, Minggu (26/4) pekan lalu. "Aku terpaksa dikarantina di rumahku selama dua minggu."

Sesama rekan aktivisnya, Ashley Smith, pun membenarkan informasi tersebut. Menurutnya Whitlock sudah positif Covid-19 sejak tiga pekan lalu.

Damai, Rudy Batal Polisikan Ibu Kos yang Usir 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo

Advertisement

Aktivis Covid-19

Rekannya itu tertular virus Corona sejak Januari 2020. Whitlock sudah sempat menjalani rapid test dan dinyatakan negatif, namun belakangan tes PCR-nya mengonfirmasi hasil positif.

"Dia tidak pernah meninggalkan rumahnya selama karantina," kata Smith, dilansir dari NBC News, Minggu (3/5/2020). "Jadi dia belum menghadiri rapat umum atau fungsi apa pun yang telah kita lakukan."

Bahkan kondisi kesehatan Whitlock mengharuskan sang aktivis untuk absen dari dua demonstrasi penolakan lockdown yang dilakukan ReOpen NC. Sementara dalam aksi massa terakhir yang digelar pada Selasa (28/4/2020) kemarin tercatat ada 200 orang yang mengikutinya.

Advertisement

Jumlah Kendaraan Pemudik di Jawa Turun 50%, Efek Operasi Polisi?

Dalam aksinya, mereka menuntut Gubernur North Carolina, Roy Cooper, untuk mencabut larangan keluar rumah yang telah diberlakukan selama sebulan terakhir. Alhasil empat demonstran justru ditangkap pihak kepolisian setempat, salah satunya Smith.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif