News
Rabu, 23 Juni 2010 - 14:30 WIB

Aktivis homoseksual unjukrasa jelang pertemua G20

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Toronto–Aktivis homoseksual melakukan aksi unjuk rasa, “march” (berbaris) menyusuri jalanan pusat pertokoan di Toronto, Kanada menjelang pertemuan puncak di G20 pekan ini. Para aktivis yang melakukan aksi unjuk rasa dengan mengenakan busana karnaval itu meminta para pemimpin dunia untuk juga membahas mengenai isu minoritas.

Dengan mengenakan berbagai jenis pakaian, mulai dari celana jeans hingga rok rumput dan celana ketat merah jambu, lebih dari 100 orang pengunjuk rasa menari-nari di jalanan yang terletak hanya beberapa blok dari lokasi dimana para pemimpin dari 20 negara kaya dan berkembang dijadwalkan bertemu akhir pekan ini.

Advertisement

“Kami orang unik, kami menakjubkan, kami menentang G20.” Kalimat itu dinyanyikan oleh para pengunjuk rasa, Rabu (23/6), sambil disaksikan dua lusin polisi bersepeda yang sebelumnya sempat membubarkan formasi tersebut setidaknya satu kali untuk menghentikan kegaduhan.

Salah seorang peserta aksi unjuk rasa yang mengenakan celana ketat, stiletto (sepatu berhak tinggi runcing) dan topeng kepala Perdana Menteri Stephen Harper yang berwarna merah jambu bertepuk tangan dan menari-nari seiring bunyi drum.

Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka mencoba menarik perhatian pada hak-hak kelompok minoritas yang dipinggirkan karena jender, status ekonomi atau seksualitas.

Advertisement

Kanada membelanjakan sekitar 1 miliar dolar Kanada untuk pengamanan dua pertemuan puncak internasional yang diselenggarakan berurutan pekan ini. Kelompok Delapan (G8) akan bertemu di kota Huntsville, Ontario, sekitar 215 kilo meter utara Toronto pada 25-26 Juni.

Kelompok yang lebih besar, G20, akan berkumpul pada 26-27 Juni di Toronto, yang pusat kotanya dipenuhi oleh polisi dan pagar keamanan. Salah satu agenda utama kelompok G20 adalah untuk membahas pemulihan ekonomi global pasca krisis keuangan.

Kelompok-kelompok pengunjuk rasa telah berjanji untuk menjaga aksinya tetap damai, sekalipun para aktivis mengatakan ada isu mengenai kelompok ekstrimis yang berencana untuk menggunakan aksi guna memprovokasi bentrokan dengan polisi.

Advertisement

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif