Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Hal ini ditegaskan Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, Selasa (4/9/2012). Ditambahkannya, meski pengamanan bersifat standar, kegiatan pengamanan seperti patroli, penjagan objek vital dan lain sebagainya lebih diintensifkan. Para personel yang bertugas juga diwajibkan melapor setiap satu jam.
“Pengamanan tetap dilakukan secara gabungan dengan TNI. Total personel ada sekitar 1.300 orang,” terang Asjima’in. Semua itu dilaksanakan, lanjutnya, untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang ingin memanfaatkan suasana. Menurutnya, teror seperti yang telah terjadi merupakan ancaman nasional, bahkan internasional.
Oleh karena itu, ia meminta kepada semua lapisan masyarakat, termasuk para media sebagai pihak yang menginformasikan, untuk berkomitmen menjaga kondusivitas Solo. “Jangan sampai berita di media justru membuat masyarakat menjadi resah. Saya rasa semua sepakat berkomitmen menjaga kedamaian Solo ini,” sambung Asjima’in.
Kapolresta juga membantah ketika disinggung mengenai pengosongan sejumlah pos polisi (Pospol). Menurutnya, Pospol tidak dikosongkan melainkan personel dialihkan bertugas di tempat lain.