News
Selasa, 18 September 2012 - 13:33 WIB

AKSI TEROR: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tambun, Bekasi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

BEKASI – Tim Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya, menangkap seorang terduga teroris dari sebuah rumah di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/9/2012) malam.
Advertisement

Petugas juga membawa serta ibu dan adik kandung terduga teroris dari rumahnya yang beralamat Perumahan Villa Mutiara Gading, Riviera RT 06 RW 09 Nomor 33, Desa Karang Satria, Tambun Utara, sekitar pukul 18.00 WIB, kata Ketua RT 06, Mohamad Basroni, di lokasi kejadian, Selasa (18/9/2012).

Terduga teroris itu berinisial AA, 24, sedangkan adiknya Amirrudin, 20, dan ibunya, Suhaena, 60, dibawa petugas ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Basroni mengaku tidak tahu secara pasti kejadian yang berlangsung sekitar pukul 18.00 WIB itu. Tiba-tiba saja tiga orang warganya ditangkap oleh pihak Densus 88 Anti-Teror. Tidak ada baku tembak dalam insiden penggerebekan kali ini. Hanya sejumlah polisi berjaga-jaga di rumah tipe 36 cat hijau itu dan setiap sudut jalan. “Mereka membawa semua orang di rumah tersebut,” ujarnya.

Amirudin bersama Suhaena, kata Basroni, menurut pihak kepolisian, hanya dimintai keterangan. Keduanya dianggap tidak terlibat jaringan teroris seperti terduga AA. Ada sekitar 10 unit mobil berikut satu tim Gegana diikutsertakan dalam penggerebekan tersebut.

Advertisement

Basroni mengaku, mengenal keluarga Suhaena, bahkan AA memiliki sifat tertutup dan pendiam. Namun, untuk bertetangga dengan beberapa warga lainnya, dia dan keluarga dikenal sangat ramah. “Memang untuk urusan agama, AA sangat kuat sekali keyakinannya,” katanya.

AA, kata Basroni, sehari-hari bekerja sebagai pekerja lepas di sebuah toko ponsel di pusat pertokoan Jakarta. Dan sebelum-sebelumnya, kata Basroni, tidak ada kecurigaan sama sekali dengan gelagat AA terduga teroris. “Soalnya setiap hari tampangnya biasa saja,” ucapnya.

Keluarga Suhaena tinggal di rumah tersebut sudah tiga tahun lalu, dengan kepemilikan sendiri. AA adalah anak kedua dari tiga bersaudara, yakni Ahmad Saikun, 29, AA dan Amirudin, 26. Namun, satu orang di antaranya sudah memiliki rumah sendiri setelah menikah.

Advertisement

Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti bungkus senapan angin, buku-buku, ponsel dan satu buah laptop. “Polisi membawa barang-barang itu setelah keluar dari rumah AA,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif