News
Senin, 8 April 2013 - 22:45 WIB

AKSI PREMANISME : Polisi Nyatakan Perang !

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencurian (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi pencurian (Dok/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA—Aparat kepolisian menyatakan akan lebih serius dan aktif memerangi aksi premanisme. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto mengatakan aparat kepolisian akan terus meningkatkan razia pemberantasan preman, khususnya lewat operasi patroli brantas jaya.

Advertisement

“Kami sudah sejak lama memberantas preman. Beberapa waktu lalu kami telah menangkap ribuan preman yang melakukan kekerasan, pemalakan, penodongan, dsb. Terakhir [kami menangkap] di stadion GBK, banyak preman yang menarget uang parkir antara  Rp5.000-50.000,” jelasnya, Senin (8/4/2013).

Kendati semakin aktif dalam memberantas preman, papar Rikwanto, aparat kepolisian menjumpai salah satu permasahan, yakni kendala dalam membiayai para tahanan seiring maraknya para preman yang tertangkap dan dipenjarakan.

Advertisement

Kendati semakin aktif dalam memberantas preman, papar Rikwanto, aparat kepolisian menjumpai salah satu permasahan, yakni kendala dalam membiayai para tahanan seiring maraknya para preman yang tertangkap dan dipenjarakan.

Sebagai informasi, negara memberikan makan 2x sehari kepada para tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) sebesar Rp14 ribu sehari.

“Namun ini tidak menyudutkan kami untuk memerangi premanisme, mana nantinya preman yang harus ditahan dan mana yang akan dibela,” terangnya.

Advertisement

Untuk jangka pendek, polisi akan berusaha mereaksi dan menyikapi secara langsung tindakan premanisme agar lebih terasa oleh masyarakat.

Untuk jangka sedang, polisi akan memetakan tempat/ wilayah yang terindikasi adanya preman, serta melakukan hal-hal yang bersifat pendidikan.

“Pendidikan ini artinya menyertakan tokoh-tokoh masyarakat dan agama,”

Advertisement

Untuk jangka panjang, polisi meminta pemerintah daerah untuk bekerjasama menghilangkan para preman dari daerah.

“Orang-orang yang tidak bisa eksis [bertahan hidup] di jakarta cenderung melakukan pebuatan negatif,” ungkapnya.

Rikwanto menambahkan para preman berpotensi tumbuh dan berkeliaran khususnya di pasar, lampu merah, terminal, mapun tempat hiburan. “Dari setiap tempat jenis-jenis preman itu berbeda-beda,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif