Newswire / Mariyana Ricky P.d / Mariyana Ricky P.D | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Seribuan mahasiswa walkout saat wisuda di Universitas Harvard lantaran ada 13 mahasiswa yang ditahan gelarnya karena aksi bela Palestina. (Istimewa/Twitter/X)
Solopos.com, WASHINGTON — Seribuan mahasiswa keluar dari upacara wisuda Universitas Harvard sambil meneriakkan: “Bebaskan Palestina,” satu hari setelah sekolah tersebut mengumumkan belasan mahasiswanya tidak akan mendapatkan gelar karena berpartisipasi dalam unjuk rasa pro-Palestina.
Pantauan Solopos.com di akun Twitter atau X Harvard Undergraduate PSC @HarvxrdPSC, seribuan mahasiswa mengenakan keffiyeh, kain yang menjadi simbol perjuangan rakyat Palestina, dan mengibarkan bendera Palestina.
Mereka juga membawa poster bertuliskan: “Bebaskan Palestina,” “All Eyes on Rafah”, “Hentikan Okupasi”, dan sebagainya. Ada pula yang memegang poster bertuliskan “Untuk Para Martir” dan “Untuk Gaza”.
BREAKING: Hundreds of Harvard students and faculty have walked out of commencement in support of Palestine and the 15 seniors having their degrees withheld for protesting a genocide. pic.twitter.com/D0lGKrmzvq
AdvertisementBREAKING: Hundreds of Harvard students and faculty have walked out of commencement in support of Palestine and the 15 seniors having their degrees withheld for protesting a genocide. pic.twitter.com/D0lGKrmzvq
— Harvard Undergraduate PSC (@HarvxrdPSC) May 23, 2024
Advertisement“Momen kegembiraan ini bertepatan dengan momen ketakutan dan kengerian, kesedihan dan kemarahan, penderitaan dan kesakitan,” kata Garber seperti dikutip New York Times.
“Di tempat lain, orang-orang sedang mengalami hari-hari terburuk dalam hidup mereka.” Garber kemudian meminta para peserta wisuda untuk mengheningkan cipta selama satu menit.
Universitas Harvard, Rabu (22/5/2024), mengumumkan bahwa 13 mahasiswa dilarang menerima gelar mereka karena terlibat dalam kelompok pro-Palestina yang memprotes serangan genosida Israel di Jalur Gaza.
AdvertisementUniversitas itu tidak merinci siapa saja 13 mahasiswa itu, tetapi menuduh mereka melanggar kebijakan universitas dengan perilaku mereka selama berpartisipasi dalam aksi berkemah di Harvard’s Yard – bagian tertua dari kampus universitas ternama AS itu.
“Kami segera mempertimbangkan penganugerahan gelar jika, setelah selesainya seluruh proses FAS (Fakultas Seni dan Sains), seorang mahasiswa memenuhi syarat untuk menerima gelar,” demikian penyataan universitas itu.
Baca Juga Advertisement AdvertisementBerita Terkait
Hanya Untuk Anda
Inspiratif & Informatif