News
Jumat, 14 Oktober 2011 - 14:49 WIB

Ajudan pukuli mahasiswa, Gubernur Sumsel didemo

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Palembang (Solopos.com)– Sekitar 200 mahasiswa dari Universitas Sriwijaya, melakukan aksi ke kantor Gubernur Sumatera Selatan. Mereka menuntut supaya ada proses hukum dari tindakan pemukulan yang dilakukan seorang pengawal Gubernur Sumsel dan sejumlah anggota Pol PP terhadap salah seorang mahasiswa.

Massa yang datang ke Jalan Kapten A Rivai Palembang, Jumat (14/10/2011) sekitar pukul 09.30 itu membawa sebuah spanduk yang bertuliskan, ‘Aksi Keprihatinan Terhadap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Korban Kekerasan’. Tidak lupa ada juga sejumlah pamflet yang berisi kecaman terhadap tindak kekerasan tersebut.

Advertisement

Aksi ini bersamaan dengan acara kirab pemuda dalam rangka SEA Games XXVI yang digelar DPD KNPI Sumsel, di halaman Pemprov Sumsel. Beberapa panitia kegiatan meminta supaya mahasiswa memberikan kesempatan untuk memulai acara kirab. Namun permintaan itu tidak digubris.

Aksi yang berlangsung sekitar setengah jam ini diramaikan dengan orasi dari para pengunjuk rasa. Dalam orasinya, mereka menuntut Pemprov Sumsel dan polisi memproses hukum para pelaku, serta meminta maaf atas insiden pemukulan tersebut.

“Kami menuntut Pemprov Sumsel dan kepolisian memproses hukum para pelaku. Kami juga menuntut Pemprov Sumsel meminta maaf kepada masyarakat Sumsel, khususnya mahasiswa Unsri, terhadap tindak kekerasan tersebut,” ujar seorang pengunjuk rasa.

Advertisement

Sebagai informasi, seorang pengawal Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang belum diketahui identitasnya beserta sejumlah anggota Satpol PP diduga telah memukul seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Peristiwa ini terjadi di Jalan Lintas Sumatera, Km 26, Desa Pulau Semambu, Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (11/10/2011) lalu.

Penyebab aksi pemukulan ketika rombongan Gubernur yang mendapat kawalan datang dari Palembang menuju ke Indralya, OKI. Di lokasi kejadian, rombongan berpapasan dengan mobil korban yang juga menuju ke Indralaya, yang dianggap menganggu jalur mobil rombongan Gubernur Sumsel tersebut. Selanjutnya mereka dihentikan, dan terjadilah dugaan peristiwa pemukulan tersebut. Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Ogan Ilir Sumsel pada hari itu juga. dtc

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif