News
Jumat, 20 Maret 2015 - 13:45 WIB

AHOK VS DPRD : Umbar Bahasa Toilet, Ahok Akhirnya Minta Maaf

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Youtube)

Ahok vs DPRD kembali memanas setelah ungkapan kasar Ahok muncul tanpa sensor di televisi. Belakangan Ahok meminta maaf kepada publik.

Solopos.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta maaf kepada publik atas pernyataan kasarnya saat siaran langsung di Kompas TV. Melalui akun Twitternya, Ahok mengatakan pernyataan keras itu ditujukan untuk para koruptor.

Advertisement

“Saya minta maaf kepada publik atas kejadian saat wawancara beberapa hari lalu. Saya sedang sangat kesal dgn kemunafikan,” tulisanya seperti dikutip Solopos.com dari akun resmi Ahok, @basuki_btp, Jumat (20/3/2015).

Meski meminta maaf, Ahok menegaskan sikapnya jelas kepada para koruptor. Dia kembali mengunggah kicauan yang menunjukkan rasa tidak suka kepada kemunafikan.

“Tapi sikap saya jelas, untuk para koruptor dan kemunafikan, saya tdk akan pernah minta maaf utk ketidaksantunan saya terhadap mereka,” lanjutnya.

Advertisement

Melalui pantauan Solopos.com, Ahok tampil vulgar dalam wawancara bersama Presenter Kompas TV, Aiman Witjaksono. Ahok mengumbar banyak kata-kata kasar dan tidak pantas.

Ahok tak menggubris ketika Aiman mengingatkannya berkali-kali. Mantan Bupati Belitung Timur itu bahkan menyemprot Aiman dengan mengatakan apabila pihak TV tak berkenan seharusnya tidak perlu wawancara live.

Pagi tadi, Ahok juga sudah menyampaikan permintaan maaf di depan media. Dia menjelaskan, kata-kata yang diucapkannya memang tidak pantas.

Advertisement

“Kalau orang yang merasa tersinggung, atau merasa tidak suka perkataan saya membawa bahasa toilet, ya saya minta maaf,” ujar Ahok di Balai Kota dikutip Solopos.com dari Detik, Jumat (20/3/2015)..

Ahok menjelaskan, apa yang terungkap dari mulutnya kala itu merupakan spontanitas kekesalan dia. Menghabiskan masa kecil di daerah pemukiman lalu melihat tindakan korupsi dewan yang semena-mena membuatnya kesal bukan main, terlebih kini dia harus melihat dan berhadapan langsung dengan itu.

“Kalau kamu hidup di tengah-tengah masyarakat yang begitu miskin, sementara oknum pejabat nyolong uang gila-gilaan dan dengan santun gaya bahasa agama, kamu muak nggak kira-kira? Nah itu ungkapan perasaan saya yang sudah enggak tahan,” jelasnya.

“Kalau menurut saya teman-teman, saya masih lumayan keluarin bahasa toilet karena saya sudah enggak tahan. Saya betul-betul muak dengan kemunafikan dan kepura-puraan dengan sistem oknum pejabat yang hidup mewah-mewah sementara rakyat nggak bisa hidup,” terang Ahok.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif