News
Sabtu, 7 Maret 2015 - 19:30 WIB

AHOK VS DKI JAKARTA : "UPS" Disebut "USB", Haji Lulung Mengaku Sedang Lelah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Panca Marga (PPM), Lulung Lunggana berziarah ke makam mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun, Rabu (25/6/2014). iarah tersebut merupakan rangkaian safari kebangsaan yang digelar PPM sejak 21 Juni. (JIBI/Solopos/Mariyana Ricky.P.D)

Ahok vs DKI Jakarta diwarnai salah sebut “UPS” jadi “USB” dan membuat hashtag #savehajilulung. Haji Lulung mengaku lelah.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung punya pembelaan soal salah sebut “UPS (Uninterruptible Power Supply)” menjadi “USB (Universal Serial Buss)”. Haji Lulung mengaku pada saat itu dia sedang dalam kondisi lelah.

Advertisement

“Kalau soal itu saya kecapaian jadinya salah ngomong,” kata Haji Lulung dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/3/2015).

Salah sebut tersebut kemudian direspons netizen dengan munculnya hashtag #savehajilulung. Terkait namanya meroket setelah hashtag itu mendunia di Twitter, Haji Lulung mengapresiasinya karena menjadi terkenal top dunia. Dia juga mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan membalasnya.

“Semoga Allah yang balas, saya hanya ingin menegakan hukum,” kata politisi Partai Persatuan Pembagunan itu.

Advertisement

Sebelumnya, Haji Lulung mengatakan “USP” dengan sebutan “USB” dalam konferensi pers di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu. Saat itu, dia mengomentari hasil pertemuan mediasi antara DPRD dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Saya mendorong proses hukum Kejagung, Polda Metro untuk mengungkap kasus USB,” kata Haji Lulung saat itu. Komentar Haji Lulung itu lantas memancing para netizen untuk memperbincangkannya. Para netizen pun ramai-ramai membuat meme kreatif tentang Haji Lulung.

UPS ramai diperdebatkan setelah Basuki atau Ahok menduga pengadaan UPS di sekolah-sekolah dimafaatkan DPRD DKI Jakarta untuk menyelipkan dana siluman pada APBD DKI 2014. Ahok mengatakan pengadaan UPS menghabiskan anggaran Rp330 miliar dengan harga satu unitnya senilai Rp5,8 miliar.

Advertisement

Belakangan, DPRD DKI Jakarta berseteru dengan Ahok menyusul komentar Basuki atau biasa dikenal Ahok menduga ada dana siluman dalam APBD Jakarta 2015.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif