News
Kamis, 11 September 2014 - 10:15 WIB

AHOK KELUAR DARI GERINDRA : Pengamat: Posisi Ahok Rentan Digoyang DPRD

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai keinginan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menolak calon wagub yang ditetapkan DPRD DKI cukup sulit.

Pasalnya, dengan status Ahok tanpa partai pasca keluar dari Gerindra rentan digoyang DPRD.

Advertisement

“Biar bagaimana pun juga Pak Ahok ini perlu memikirkan relasi mengelola kekuatan politik. Apalagi ngelihat dia kan pada 2012 diusung PDIP dan Gerindra, Ahok bukan independen. Dalam undang-undang, sulit kalau dia mau nolak usulan DPRD, bisa enggak dapat-dapat nanti wakilnya,” ujar Siti, Rabu (10/9/2014).

Dia pun menganjurkan agar Ahok bisa berkomunikasi lebih cair dengan DPRD. Keinginan Ahok menurutnya harus disampaikan langsung ke DPRD. Jika memang menginginkan kalangan birokrat berprestasi jadi wakilnya, Ahok mau tidak mau mesti membuka pembicaraan dengan DPRD.

“Kalau seperti itu ya dibicarakan. Jangan dibuat konfrontasi baru. Jakarta ini multi kompleks masalahnya, Ahok enggak bisa sendirian. Dia butuh wakil seperti sosok Jokowi yang bisa ngerem dan hati-hati bicara. Ini penting karena Ahok nanti jadi nomor satu, bukan dua lagi,” sebutnya.

Advertisement

Menurutnya, konsekuensi sebagai Gubernur DKI nanti harus dijalankannya. Meskipun itu berat dan dirinya nanti mendapat banyak cibiran.

“Setiap persoalan jangan melibatkan publik karena publik butuh kenyamanan. Dan, ini risiko kerjaan Ahok kalau nanti naik jadi gubernur,” katanya.

Sebelumnya, Ahok terkesan siap membuka “konfrontasi” dengan DPRD. Hal ini terkait pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Menyusul terpilihnya Jokowi menjadi presiden maka posisi Gubernur DKI otomatis diisi Ahok.

Advertisement

Sementara, untuk wagub diusulkan oleh partai pengusung, yaitu PDIP dan Gerindra ke DPRD. Nama yang diusung kemudian dipilih dan ditetapkan oleh DPRD, lalu dibawa ke Gubernur DKI.

“Kita lihat saja. Kalau perlu nggak usah lagi, biarin saja. Saya nggak mau tanda tangan, biarin saja,” kata Ahok di balai kota DKI Jakarta, Rabu (10/9/2014).

“Supaya nanti kalau ada wakil ngelobi-lobi, ya kita bikin tontonan baru lah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif