News
Senin, 10 Juni 2013 - 18:38 WIB

AHOK Ingin Bikin PRJ Tandingan di Monas

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga melintas di depan logo Jakarta Fair 2013 yang dipasang pada bus antar-jemput pengunjung Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta , Sabtu (8/6/2013). Penyelenggaraan pesta rakyat itu dikritik tak sesuai dengan tujuan semula karena semakin mahal dan tak terjangkau rakyat. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Seorang warga melintas di depan logo Jakarta Fair 2013 yang dipasang pada bus antar-jemput pengunjung Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta , Sabtu (8/6/2013). Penyelenggaraan pesta rakyat itu dikritik tak sesuai dengan tujuan semula karena semakin mahal dan tak terjangkau rakyat. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA—Bukan hanya Jokowi yang geram dengan citra mahal Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun tak kalah geram.

Advertisement

Tiket masuk untuk menonton acara itu pada akhir pekan mencapai Rp30.000/orang. Tak berbeda dengan harga tiket masuknya, tarif sewa stan pameran itu pun mencapai jutaan rupiah.

Menyadari bahwa harga tiket masuk maupun tarif sewa stan yang di atas kemampuan rata-rata warganya, Ahok menyatakan Pemprov DKI Jakarta akan menggelar acara tandingan di Lapangan Monas. Pasalnya, menurut Ahok, perayaan HUT Jakarta yang tujuannya memberi hiburan bagi rakyat dan UKM tidak lagi mencapai hasil optimal.

Belum lagi, pedagang di sepanjang Jl Benyamin Sueb, Kemayoran, yang merupakan akses ,menuju lokasi penyelenggaraan PRJ juga dipalak pihak tertentu. “Itu penjual kerak telor sepanjang Kemayoran, itu juga katanya dipalakin,” kata Ahok di hadapan wartawan di jakarta, Senin (10/6/2013).

Advertisement

Oleh karena itu, kata dia, Pemprov DJI Jakarta berencana membuat PRJ tandingan di kawasan Monas agar pedagang kerak telor tidak menjadi sasaran pemalak yang justru merugikan rakyat kecil.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif