News
Minggu, 24 Oktober 2010 - 20:29 WIB

Ahmad Mubarok: Selama masih ada Mega, PDIP-PD sulit bersatu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta-– Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dikabarkan sedang hangat-hangatnya dengan Partai Demokrat. Tapi, selama Megawati masih memegang kekuasaan penuh di PDIP tampaknya cerita kedekatan itu hanya isapan jempol belaka.

“Saya nggak yakin selama Bu Mega masih ada, meskipun arus bawah menginginkan,” ujar anggota Dewan Pembina PD, Ahmad Mubarok disela-sela acara diskusi usai di RM Bumbu Desa, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (24/10).

Advertisement

Mubarok secara pribadi tidak mau menanggapi peluang kedekatan tersebut. Baginya, Ketua Dewan Pembina PD lah yang berhak menentukan yang terbaik untuk partai.

“Kita serahkan kepada Pak SBY untuk itu,” kata Mubarok.

Namun, lanjutnya, selama kedekatan itu membawa sesuatu yang bermanfaat bagi PD maupun kedua partai tersebut tidak ada salahnya untuk dilakukan.

Advertisement

“Pada prinsipnya kalau membawa perbaikan, kita sepakat” tandasnya.

Sebelumnya, politisi Demokrat Ruhut Sitompul mengirim sinyal kalau PDIP dan PD lebih mesra dalam menjalin hubungan. Ruhut bahkan berangan-angan PDIP memiliki menteri di KIB II.

“Partai Demokrat lebih mesra dengan PDIP, karena Golkar yang paranoid gara-gara takut kena reshuffle kabinet,” ujar Jubir PD, Ruhut Sitompul.

Advertisement

Menurut Ruhut, meskipun partai wong cilik itu berada dalam posisi sebagai oposisi tetapi hubungan Demokrat dengan beberapa tokoh dari PDIP seperti Taufik Kiemas, Pramono Anung, Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo terbilang baik.

“Walau dia oposisi, dia (PDIP) adalah kawan. Kita tetap bina hubungan dengan baik,” kata anggota Komisi III DPR ini.

dtc/tya

Advertisement
Kata Kunci : Mega PDIP
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif