News
Kamis, 19 Juli 2012 - 06:37 WIB

AGUNAN Masih Jadi Kendala Utama Akses Kredit

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—Kendati sudah banyak lembaga penjamin kredit yang siap menjamin dana pinjaman tetapi sampai saat ini kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) masih kesulitan mendapatkan fasilitas pembiayaan.

Direktur Utama Perum Jamkrindo, Nahid Hudaya menyampaikan tidak adanya agunan menjadi faktor utama sulitnya UKM mengakses pembiayaan. Semestinya, kata Nahid, dengan adanya lembaga penjaminan kredit maka perbankan mempunyai mitigasi risiko atas fasilitas kredit yang diberikan kepada UKM.

Advertisement

“Jamkrindo bermain di kalangan UKM yang feasible tapi belum bankable. Untuk UKM yang tidak feasible dan tidak bankable adalah pasar pemerintah melalui program CSR, PKBL dan PNPM,” kata Nahid, di sela-sela The 1st International Islamic Financial Inclusion Summit (Ifis) di Diamond Solo Convention Center (DSCC), Rabu (18/7/2012).

Dia mengatakan, Jamkrindo siap memberikan jaminan kredit apabila usaha nasabah dinyatakan layak untuk dibiayai kredit. Potensi pembiayaan UMKM akan semakin luas dengan adanya perusahaan penjaminan.

Nahid melanjutkan, volume penjaminan kredit Perum Jamkrindo dalam kurun lima tahun terakhir 2007-2011 mencapai Rp156,07 triliun. Sementara, per Juni 2012 volume penjaminan kredit sudah mencapai angka Rp26 triliun. “Harapan kami, akhir tahun ini bisa mencapai Rp54 triliun.”

Advertisement

Tidak hanya Jamkrindo, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) juga menyatakan siap mendukung program pemerintah di bidang ekonomi terutama menciptakan UKM yang tangguh. Asuransi kredit adalah lini usaha asuransi umum yang memberikan jaminan pemenuhan kewajiban finansial penerima kredit apabila penerima kredit tidak mampu memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian kredit.
“Produk Askrindo juga dapat dimanfaatkan lembaga keuangan mikro syariah. Produk kami berupa asuransi pembiayaan skala kecil baik untuk pembiayaan produktif, konstruksi dan konsumtif, serta penjaminan kredit usaha rakyat (KUR),” kata Direktur Utama PT Askrindo, Antonius CS Napitupulu.

Dia menyebutkan, sejak 2007 sampai dengan Juni 2012 Askrindo telah menjamin Rp116,88 triliun untuk pembiayaan non-KUR. Nilai premi mencapai Rp1,18 triliun dan klaim yang dicairkan Rp478,04 miliar. Untuk pembiayaan KUR, Askrindo sudah menjamin 3,1 juta debitur dengan total plafon yang dijamin mencapai Rp26,26 triliun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif