News
Kamis, 10 Desember 2015 - 14:00 WIB

AGENDA PRESIDEN : Presiden Jokowi Sakit, Tetap Bekerja di Istana

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi saat menyaksikan buah lokal pada Festival Buah dan Bunga Nusantara, Bogor, Sabtu (28/11/2015) pagi. (Setkab.go.id)

Agenda Presiden Jokowi tetap berjalan meski sedan sakit.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap bekerja dan mengawasi perkembangan situasi daerah yang telah melaksanakan pilkada serentak meskipun dalam kondisi yang tidak bugar.

Advertisement

Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, mengonfirmasi kondisi Presiden Jokowi yang tidak fit hari ini. Meski demikian, Presiden tetap menjalankan aktivitasnya di Kompleks Istana Kepresidenan, termasuk mengawasi langsung situasi daerah yang baru saja melaksanakan pilkada serentak.

“Saat ini Presiden berkantor di Istana Negara, dan ada beberapa tugas kenegaraan yang memerlukan perhatian penuh beliau,” katanya di Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Selain memantau situasi di daerah yang baru saja menyelenggarakan pilkada serentak, Presiden Jokowi hari ini juga menerima Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), dan beberapa menteri yang memberikan laporan dari apa yang telah terjadi.

Advertisement

Sebelumnya, Presiden Jokowi mendadak membatalkan kunjungan kerjanya ke Bandung, Jawa Barat, untuk membuka Festival Anti-Korupsi 2015. Presiden pun meminta Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan untuk menggantikan dirinya.

Luhut diminta untuk membacakan sambutan tertulisnya di dalam acara yang diselenggarakan di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung (ITB). Awalnya, Presiden juga dijadwalkan untuk meresmikan penampilan perdana pesawat N-219 di Kawasan Pabrik II PT Dirgantara Indonesia (Persero). Presiden kemudian menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna.

Ketidakhadiran Presiden di dua acara tersebut dipastikan tidak akan menghilangkan dukungan Presiden terhadap aksi pemberantasan korupsi, dan industri kedirgantaraan dalam negeri. Industri kedirgantaraan dalam negeri pun diharapkan mampu menekan biaya tinggi untuk pengiriman bahan-bahan pokok, sehingga dapat menekan harga kebutuhan pokok di masyarakat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif