News
Senin, 26 Oktober 2015 - 16:10 WIB

AGENDA PRESIDEN : Malam Ini, Jokowi dan Obama Bahas Kerja Sama Ekonomi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Agenda presiden Jokowi yang mengunjungi Amerika Serikat akan bertemu dengan  Obama malam ini untuk membahas kerja sama ekonomi.

Solopos.com, WASHINGTON – Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat (AS) dipastikan akan diterima oleh Presiden Barack Obama, di ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, pada Senin (26/10/2015) pagi waktu setempat atau malam waktu Indonesia barat (WIB).

Advertisement

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangannya di Blair House, Washington DC, Minggu (25/10/2015) malam waktu setempat mengatakan, ada empat hal yang akan dibahas oleh Presiden Jokowi dan Presiden Barack Obama itu.

“Yang pertama mengenai Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia tapi pada saat yang sama Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar di dunia yang toleran, pluralis, dan sebagainya yang tidak dimiliki negara lain,” kata Menlu seperti dilansir Setkab.go.id, Senin (26/10/2015).

Yang kedua, lanjut Menlu,  soal ekonomi yang menekankan ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka yang siap meningkatkan bekerja sama ekonomi dengan AS dan dunia.

Advertisement

“Dengan ekonomi yang terbuka, menjadikan Indonesia lebih mudah bekerja sama dengan ekonomi negara manapun apalagi didukung dengan paket kebijakan yang akan sangat membantu Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka,” terang Menlu Retno Marsudi.

Yang ketiga, menurut Menlu, adalah posisi Indonesia yang menjadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai US$12 miliar atau Rp163 triliun pada 2014. “Angka itu sangat berarti (kenaikannya) dibandingkan dengan pada 2013 yang sebesar US$8 miliar [Rp109 triliun],” ujarnya.

Yang keempat, lanjut Menlu, Presiden Jokowi dan Presiden Obama juga akan membahas mengenai isu climate change (perubahan iklim)  mengingat kedua negara merupakan pemimpin negara besar.

Advertisement

“Goalnya karena Indonesia adalah negara besar maka kita berharap bahwa pertemuan ini membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan dunia,” kata Menlu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif