News
Sabtu, 12 September 2015 - 23:30 WIB

AGENDA PRESIDEN : Jokowi Temui Presiden IDB dan Sekjen OKI, Ini Hasilnya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan seragam Kostrad (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Agenda Presiden Jokowi di Arab Saudi di antaranya bertemu dengan pimpinan IDB dan OKI.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui dua lembaga internasional yang berpusat di Timur Tengah, yakni Islamic Development Bank (IDB) dan Organisasi Konferensi Negara-Negara Islam (OKI) di Istana Raja Faisal Jeddah, Sabtu (12/9/2015).

Advertisement

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Presiden IDB, Dr. Ahmad Mohamed Ali Al-Madani, dan bertemu Sekjen OKI TN Iyad Madani. Kedua lembaga tersebut memberikan pujian atas peran aktif yang dilakukan Indonesia sebagai anggota kedua lembaga tersebut.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan kepada pers bahwa IDB sangat menghargai peran aktif Indonesia sejak kelahiran hingga saat ini. “IDB bukan merupakan hal yang baru bagi Indonesia, demikian pula sebaliknya, karena Indonesia ikut membidani lahirnya IDB,” ucap Menlu dikutip dari rilis Tim Komunikasi Presiden.

Advertisement

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjelaskan kepada pers bahwa IDB sangat menghargai peran aktif Indonesia sejak kelahiran hingga saat ini. “IDB bukan merupakan hal yang baru bagi Indonesia, demikian pula sebaliknya, karena Indonesia ikut membidani lahirnya IDB,” ucap Menlu dikutip dari rilis Tim Komunikasi Presiden.

Indonesia, kata Menlu, berkomitmen untuk menjadi tuan rumah dari pertemuan tahunan IDB yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Mei 2016. “Di sela-sela pertemuan itu dilakukan workshop mengenai masalah capacity building,” ucap Menlu.

Presiden IDB dalam pertemuan itu berharap dilakukan reaktivasi kerja sama antara Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dengan kamar dagang negara-negara Arab. Indonesia, lanjut Menlu, saat ini sedang menggarap dialog strategis dengan negara-negara di kawasan Teluk.

Advertisement

Kedua belah pihak, juga membahas mengenai masalah program Member Country Partnership Strategy (MCPS) untuk fase kedua yang berjalan pada 2014-2019 dengan nilai US$5 miliar. Nilai itu lebih besar dibandingkan fase sebelumnya, yaitu US$2 miliar.

MCPS adalah merupakan kerangka kerjasama antara IDB Group dengan Pemerintah Indonesia dengan lingkup kerja sama yang tidak hanya meliputi sektor pemerintahan, namun juga termasuk sektor swasta. Dalam fase kedua ini, pemerintah meletakkan bobot pada pembangunan infrastruktur.

Dijelaskan Menlu, Sekretaris Jenderal OKI TN Iyad Madani memberikan penghargaan dan admirasi kepada Indonesia atas peran aktif Indonsia selama ini dalam OKI. Menurutnya Indonesia merupakan contoh dimana demokrasi dan islam dapat berjalan bersama.

Advertisement

Indonesia, kata Menlu, juga mengapresiasi dukungan OKI kepada Indonesia untuk mendirikan contact group menyuarakan Islam Rahmatan lil ‘Alamin.

Menlu menyebutkan bahwa saat penyelenggaraan KAA di Jakarta pada bulan April lalu, Presiden melakukan pertemuan dengan wakil dari negara-negara OKI.

“Di situlah Presiden menyampaikan concern-nya terhadap situasi saat ini. Konflik terjadi di mana-mana dan Presiden mengusulkan berdirinya satu contact group dalam OKI yang menyuarakan Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin,” ucap Menlu.

Advertisement

Sekjen OKI juga mengundang Presiden Jokowi untuk hadir dalam tiga KTT yang akan dilakukan secara berturut-turut pada bulan November 2015 tentang sains dan teknologi, KTT mengenai masalah Palestina pada Januari 2016, dan KTT reguler OKI April 2016.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif