News
Jumat, 21 Agustus 2015 - 17:15 WIB

AGENDA PRESIDEN : Jokowi Minta Stasiun Televisi Sajikan Tontonan Mendidik

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan seragam Kostrad (JIBI/Solopos/Antara/Nova Wahyudi)

Agenda Presiden Jokowi hari ini bertemu dengan direktur program seluruh stasiun televisi nasional.

Solopos.com, JAKARTA — Seluruh televisi nasional diminta menyajikan program yang mendidik dan tidak sekedar mengejar rating untuk kepentingan komersial.

Advertisement

“Masyarakat saat ini mudah terjebak pada histeria publik dalam merespons persoalan, khususnya menyangkut isu-isu sensasional,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu direktur program seluruh televisi nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Jokowi mengatakan keberadaan televisi di tengah masyarakat menjadi kurang produktif, karena beberapa di antaranya lebih memilih untuk mengejar rating ketimbang menyampaikan nilai-nilai budaya kerja produktif.

Presiden menuturkan dirinya sempat mendapat protes dari masyarakat dan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan terkait program televisi saat ini.

Advertisement

Pasalnya, beberapa program televisi nasional menyampaikan pesan yang bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya dan agama yang ada di masyarakat.

Menurutnya, pemerintah tidak akan mencampuri isi berita yang ditampilkan dalam televisi, katena hal tersebut berkaitan dengan kebebasan pers. Ia hanya ingin menyelesaikan persoalan dari sejumlah program televisi yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan agama.

“Jangan sampai kita memandu publik masuk ke sektor-sektor konsumtif, hidup bermewah-mewahan, dan tidak rasional, karena banyak program yang menyajikan takhayul,” ujar Jokowi.

Advertisement

Presiden juga menyebutkan kreativitas rumah produksi dan tim kreatif di stasiun televisi harus didorong untuk memproduksi program yang bermanfaat dan menghibur.

Jokowi berjanji akan membantu menyelesaikan persoalan perizinan yang dianggap menghambat upaya memproduksi program yang lebih mendidik.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung media yang hanya mengejar rating dalam pidato kenegaraannya. Pidato tersebut disampaikam dalam Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen. (baca: Presiden Sindir Media yang Cuma Kejar Rating, Siapa?)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif