SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan pada Konferensi Perubahan Iklim (COP 21), di Paris, Perancis, Senin (30/11/2015) sore waktu setempat. (Setkab.go.id)
Agenda Presiden Jokowi mengunjungi Timor Leste.
Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Timor Leste menganugerahkan bintang jasa Grande Colar de Ordem de Timor Leste kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Jokowi mengunjungi negara tersebut.
Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan Grande Colar de Ordem de Timor Leste merupakan bintang jasa tertinggi yang diberikan negara tersebut.
“Pemerintah Timor Leste akan menganugerahkan bintang jasa tertingginya kepada Presiden Jokowi, dan dilakukan langsung oleh Presiden Taur Matan Ruak,” kata Ari di Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Ari menuturkan kunjungan Presiden Jokowi ke Timor Leste sebenarnya dilakukan untuk memperkuat kerja sama perdagangan, investasi, energi, dan pembangunan infrastruktur antara kedua negara.
Kunjungan tersebut juga dilakukan untuk meminta komitmen Pemerintah Timor Leste dalam percepatan penyelesaian masalah perbatasan negara.
Menurutnya akan ada lima nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang akan ditandatangani oleh Indonesia dan Timor Leste, yakni kerja sama pemuda dan olahraga, kerja sama kearsipan, kerja sama klimatologi dan geofisika, kerja sama search and rescue atau SAR, dan kerja sama bidang energi, petroleum, serta sumber daya mineral.
“Presiden akan bertemu Presiden Taur Matan Ruak dan Perdana Menteri Maria De Araujo untuk memperkokoh hubungan kedua negara,” ujarnya.
Ari juga mengatakan Presiden akan menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi mitra utama pembangunan Timor Leste.
Presiden Jokowi juga akan menyempatkan diri mengunjungi Taman Makam Pahlawan Metinaro dan Taman Makam Pahlawan Seroja di Timor Leste.
Dalam kunjungan pertamanya ke Timor Leste, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.