News
Sabtu, 2 Februari 2013 - 23:32 WIB

Adisoemarmo Buka Peluang Penerbangan Solo-Bali

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Manajemen PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo Solo membuka peluang baru kepada seluruh maskapai untuk membuka rute Solo-Surabaya serta Solo-Bali. Pasalnya, jumlah penerbangan yang ada saat ini jumlahnya masih sedikit.

Manajer Operasional dan Teknik Bandara Adi Sumarmo Solo Tri Joko Wahyuono mengatakan saat ini bandara sedang mencari peluang lain untuk meningkatkan pendapatan serta load factor penumpang. Menurutnya, Bandara Adi Sumarmo Solo memiliki daya tampung landasan, daya tampung apron serta daya tampung terminal yang memadai.

Advertisement

“Slot time penerbangan dari Jogja itu sudah penuh, sementara di Solo masih ada peluang. Kami berharap dapat menampung luberan penumpang dari Bandara Adi Sucipto Jogja,” ujarnya saat ditemui wartawan dalam acara Morning Tea di Lorin Solo Hotel, Sabtu (2/2/2013).

Penerbangan Solo-Surabaya dan Solo-Bali dinilai cukup potensial bagi Solo. Pasalnya, beberapa waktu lalu maskapai Sriwijaya pernah membuka rute Solo-Surabaya. Namun, karena jenis pesawat yang digunakan terlalu besar load factor rute tersebut kurang maksimal.

“Jika ingin membuka rute Solo-Surabaya harus dipertimbangkan untuk menghubungkan rute tersebut dengan rute Bali misalnya supaya load factor bisa maksimal,” jelasnya.

Advertisement

Selama ini, pihak manajemen sudah menawarkan rute penerbangan baru itu kepada beberapa maskapai. Namun, berbagai maskapai itu masih mempelajari peluang pasar yang ada. Mereka juga masih menunggu perekrutan kru dan pilot baru. Proses tersebut biasanya membutuhkan waktu yang lama.

Selain menggenjot rute penerbangan baru, Bandara Adi Sumarmo juga masih mempertimbangkan penambahan slot time maskapai Citilink. Pasalnya, maskapai itu sudah meminati rute eks Batavia Air. Manajemen masih mempertimbangkan rute baru tersebut agar tidak terjadi persaingan ketat antarmaskapai.

Saat disinggung mengenai tunggakan Batavia Air, Tri Joko mengatakan maskapai yang dinyatakan pailit itu masih menunggak sekitar Rp30 juta kepada pihak bandara. Aset Batavia Air yang berada di bandara sudah dikumpulkan dan sedang ditaksir nilainya. Diperkirakan, aset yang berupa inventaris kantor itu dapat menutup sisa tunggakan Batavia Air.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif