News
Kamis, 23 April 2020 - 16:30 WIB

Ada Larangan Mudik, Jalan Nasional dan Tol Tak Ditutup

Newswire  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mudik (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, JAKARTA - Pemerintah melarang warga mudik karena wabah virus corona atau Covid-19. Kendati demikian, jalan nasional dan jalan tol tidak ditutup.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Aditia Irawati, dalam konferensi pers, Kamis (23/4/2020). Aditia menegaskan tak ada penutupan jalan, namun ada pembatasan kendaraan.

Advertisement

"Tidak ada penutupan jalan nasional maupun jalan tol," katanya seperti dilansir detik.com.

Heboh Beda Mudik dan Pulang Kampung, Ivan Lanin: Makna Kata Bukan di Kamus, Tanya Pada Politikus!

Advertisement

Heboh Beda Mudik dan Pulang Kampung, Ivan Lanin: Makna Kata Bukan di Kamus, Tanya Pada Politikus!

Kebijakan yang diambil pada akhrinya adalah penyekatan dan pembatasan kendaraan. Bagi kendaraan yang memiliki izin untuk melintas akan diperbolehkan melewati jalan nasional dan tol. Terutama kendaraan yang mengangkut logistik untuk menjamin ketersediaan bahan pangan.

"Tetapi yang dilakukan adalah penyekatan atau pembatasan kendaraan yang diizinkan melintas atau tidak. Hal ini ditujukan untuk menjamin kelancaran angkutan logistik yang dibutuhkan ketersediannya oleh seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.

Advertisement

Sebelumnya pemerintah telah resmi untuk mengeluarkan kebijakan larangan mudik. Larangan mudik mulai berlaku 24 April 2020.

"Larangan mudik ini berlaku efektif terhitung sejak hari Jumat tanggal 24 April 2020," kata Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan dalam video conference, Selasa (21/4/2020).

Viral! Ini Pernyataan Lengkap Prabowo Subianto Soal Kesaksiannya Jadi Menteri Jokowi

Advertisement

Luhut mengatakan akan ada sanksi bagi masyarakat yang tetap mudik nanti. Sanksi akan berlaku mulai 7 Mei 2020. "Ada sanksi-sanksinya namun untuk penerapan sanksi yang sudah disiapkan akan efektif ditegakkan mulai 7 Mei," katanya.

Pemudik Jateng

Di sisi lain, sebelum mudik resmi dilarang Presiden Jokowi, gelombang ratusan ribu pemudik sudah pulang ke kampung halamannya di berbagai daerah di Jawa Tengah atau Jateng. Lonjakan pemudik sudah terjadi selama pandemi virus corona atau Covid-19 atau sejak Maret lalu.

Data Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng menyebutkan hingga Rabu (22/4/2020), total sudah ada sekitar 577.821 pemudik telah tiba di kampung mereka. Dari jumlah sebanyak itu pemudik paling banyak ada di Kabupaten Brebes yang mencapai 77.601 orang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif