News
Jumat, 24 September 2021 - 02:02 WIB

Ada 9 Agenda Penting RI di Sidang Umum PBB. Apa Saja?

Akbar Evandio  /  Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi. (Youtube-Sekretariat Presiden)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi menyebutkan ada sembilan pertemuan yang dilakukan pemerintah dalam misi diplomatik RI di sela Sidang Umum PBB ke-76.

Dikutip Bisnis.com, Kamis (23/9/2021), Retno Marsudi menyebutkan, pertemuan pertama adalah High Level Meeting on 76th Anniversary of Durban Declaration and Program of Action yang memfokuskan prinsip antidiskriminasi pada penanganan Covid-19.

Advertisement

Krisis Afghanistan

Sebab, semua negara perlu menghindari politisasi pandemi dan terus meningkatkan kerja sama. Kedua, pertemuan para Menlu dari negara G20 dengan mengajak setiap anggota untuk turut mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan.

Ketiga, pertemuan High Level Event on Rohingya Crisis yang menitikberatkan pada pembahasan akan pengungsi Rohingnya yang masih memprihatinkan dalam kondisi pandemi ini karena tingkat vaksinasi yang rendah.

Baca Juga: Bom Waktu China Itu Bernama Evergrande 

Advertisement

Keempat, Global Governance Group Ministerial Meeting ke-40, Retno menyampaikan bahwa Indonesia sebagai pemimpin G20 ke depan berkomitmen selalu bekerja sama dengan negara berkembang dan kepulauan, khususnya dalam memperkuat penanganan pandemi, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta akselerasi transformasi digital.

Kelima, pertemuan dengan Menlu MIKTA (Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) yang menyampaikan perkembangan bantuan Asean untuk krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.

Digitalisasi Ekonomi

Keenam, Retno bertemu dengan Menlu Australia yang bertujuan mengingatkan kembali pada Australia atas penyelenggaraan Pacific Exposition 2021, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Advertisement

Ketujuh, pertemuan dengan penasihat khusus Sekretaris Jenderal PBB Ratu Maxima yang turut menyampaikan apabila telah terjadi pembahasan mengenai pemberdayaan dan dukungan pada keterlibatan kelompok perempuan dalam digitalisasi ekonomi.

Rakyat Afghanistan

Kedelapan, pertemuan dengan Sekretaris Jenderal OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yang menekankan bahwa negara-negara OKI mulai untuk mengirimkan bantuan kemanusian pada rakyat Afghanistan.

Kesembilan, pertemuan terakhir dengan Menlu Bolivia untuk menyampaikan bahwa telah terjadi penandatanganan nota kesepahaman pembentukan konsultasi bilateral.

Kemudian, Indonesia dan Bolivia bersepakat segera menyelesaikan perundingan fasilitas bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif