News
Minggu, 17 November 2013 - 22:30 WIB

9 Operator Taksi di Bandara Soetta Ditertibkan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas penumpang Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. (Alby Albani/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA—Sebanyak sembilan operator taksi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta berkomitmen meningkatkan pelayanan dan tingkat jaminan pelayanan guna mendukung bandara itu menjadi bandara kelas dunia.

Kesembilan operator taksi itu adalah Blue Bird Group, Express Group, Taxiku Group, Primajasa Group, Borobudur Group, Gamya Group, Gading Taksi Group, Royal City, dan Diamond.

Advertisement

Nota kesepahaman itu ditandatangani pada Jumat (15/11/2013) oleh sembilan operator taksi bersama Senior Manager Airport Service Bandara Soetta Dani Indra Iriawan, Senior GM Bandara Soetta Bram Bharoto Tjiptadi, Sekjen Organda Andriansyah, dan Direktur LLAJ Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Sugihardjo.

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Daryanto mengatakan kesepakatan itu merupakan komitmen penyedia taksi resmi berstiker di Bandara Soetta guna memperoleh persepsi yang sama dan efektif dalam meningkatkan pelayanan kepada penumpang.

Advertisement

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Daryanto mengatakan kesepakatan itu merupakan komitmen penyedia taksi resmi berstiker di Bandara Soetta guna memperoleh persepsi yang sama dan efektif dalam meningkatkan pelayanan kepada penumpang.

Selain itu, katanya, langkah ini juga sebagai salah satu upaya Bandara Soekarno-Hatta menuju world class airport.

“Yang jelas, komitmen ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang baru akan melakukan perjalanan dengan pesawat atau penumpang yang baru tiba di bandara,” katanya, Jumat malam (15/11).

Advertisement

Pihaknya menargetkan sembilan operator taksi itu agar kriteria pelayanan harus terpenuhi 100%. Kriteria tersebut akan diukur dengan metode pengukuran spesifik atau secara acak (random).

Senior GM Bandara Soekarno-Hatta Bram Bharoto Tjiptadi menambahkan persentase tingkat pelayanan oleh operator akan dievaluasi secara berkala.

Evaluasi itu akan menjadi dasar bagi perseroan dalam hal penerapan pengurangan kuota armada, titik muat taksi stiker di terminal, dan perpanjangan kerja sama, atau pemutusan kerja sama di bandara apabila layanan di bawah standar yang ditetapkan.

Advertisement

“Langkah ini merupakan salah satu upaya Bandara Soekarno-Hatta menuju world class airport. Kita harus terus meningkatkan pelayanan di bandara,” ujar Bram.

Koordinator Paguyuban Taksi Bandara Soetta Jason Sutanto mengatakan operator taksi juga terus melakukan perbaikan internal seperti membangun database bank pengemudi.

“Jadi, kalau pengemudi melakukan kenakalan ke penumpang akan ada datanya. Sehingga, pengemudi itu tidak bisa pindah ke operator taksi bandara lainnya,” katanya.

Advertisement

Adapun bagi penumpang taksi berstiker Bandara Soetta juga dapat ikut mengawasi pelayanan yang diberikan operator dengan melaporkan ke pihak bandara atau melalui situs resmi www.angkasapura2.co.id.

Beberapa parameter kriteria pelayanan di antaranya tersedianya SOP pelayanan taksi berstiker bandara, tingkat kehadiran armada taksi minimal 75% dari total kuota setiap hari dengan jumlah ritase minimal tiga untuk setiap armada, waktu tunggu calon penumpang taksi stiker di bandara maksimal 15 menit, kehadiran taksi selama 24 jam, dan ttdak ada pemaksaan, tarif borongan, dan menolak penumpang.

Bram mengatakan pihaknya juga mengukur kriteria kewajiban operator taksi dalam melakukan pengawasan dan pengendalian misalnya menyiapkan petugas internal untuk pengawasan dan pengendalian operasional taksi stiker dan melarang taksi nonstiker berputar mencari serta mengangkut penumpang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif