News
Senin, 28 Maret 2011 - 15:45 WIB

9.000 Ton kedelai dijarah preman di areal Krakatau Steel

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Sebanyak 9.000 ton kedelai hilang akibat dijarah oleh oknum preman di gudang kedelai PT Krakatau Waja Tama, Cigading-Cilegon Banten. Kedelai itu merupakan milik PT Sekawanmakmur Bersama, kerugian yang ditaksir mencapai Rp 150 miliar.

“Jam 6 pagi tadi itu sudah diambil 6.000 (ton) dan sekarang sudah 9.000 ton laporan dari orang gudang,” kata kuasa hukum PT Sekawanmakmur Bersama, Joey Pattinasarani dalam jumpa pers di Wisma Kyoei Prince Senin (28/3/2011).

Advertisement

Joey menaksir kerugian yang dialami oleh kliennya tersebut sangat banyak sampai hari ini. “Kalau tadi pagi, 6.000 itu sekitar Rp 100 miliar, 9.000 ya bisa Rp 150 miliar,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada hari Kamis (24/3/2011) sekitar pukul 22.00 malam sejumlah oknum berjumlah 50 orang masuk ke gudang Krakatau Waja Tama, Cigading-Cilegon milik PT Sekawanmakmur Bersama. Kurang lebih ada 300 truk yang masuk dan keluar di gudang penyimpanan kedelai tersebut.

Joey menambahkan, kliennya ini sudah melakukan pembicaraan kepada oknum tersebut. Namun mereka tetap melakukan penjarahan kedelai. “Kami sudah melakukan pembicaraan, mereka ingin agar barang tidak keluar (gudang),” tambahnya.

Advertisement

PT Sekawanmakmur merupakan distributor terbesar kacang kedelai. Setiap tahunnya, PT Sekawanmakmur Bersama mendistribusikan sekitar 300 ribu ton kacang kedelai ke seluruh Indonesia. PT Sekawanmakmur Bersama memiliki tujuh gudang, empat gudang di Banten dan tiga gudang di Jawa Timur.

(dtc/tiw)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif