“Jam 6 pagi tadi itu sudah diambil 6.000 (ton) dan sekarang sudah 9.000 ton laporan dari orang gudang,” kata kuasa hukum PT Sekawanmakmur Bersama, Joey Pattinasarani dalam jumpa pers di Wisma Kyoei Prince Senin (28/3/2011).
Joey menaksir kerugian yang dialami oleh kliennya tersebut sangat banyak sampai hari ini. “Kalau tadi pagi, 6.000 itu sekitar Rp 100 miliar, 9.000 ya bisa Rp 150 miliar,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada hari Kamis (24/3/2011) sekitar pukul 22.00 malam sejumlah oknum berjumlah 50 orang masuk ke gudang Krakatau Waja Tama, Cigading-Cilegon milik PT Sekawanmakmur Bersama. Kurang lebih ada 300 truk yang masuk dan keluar di gudang penyimpanan kedelai tersebut.
Joey menambahkan, kliennya ini sudah melakukan pembicaraan kepada oknum tersebut. Namun mereka tetap melakukan penjarahan kedelai. “Kami sudah melakukan pembicaraan, mereka ingin agar barang tidak keluar (gudang),” tambahnya.
PT Sekawanmakmur merupakan distributor terbesar kacang kedelai. Setiap tahunnya, PT Sekawanmakmur Bersama mendistribusikan sekitar 300 ribu ton kacang kedelai ke seluruh Indonesia. PT Sekawanmakmur Bersama memiliki tujuh gudang, empat gudang di Banten dan tiga gudang di Jawa Timur.
(dtc/tiw)